Di suatu potret, di kejauhan
Masa lalu terbungkus dan terbingkai
Secara bangkai. Otakku mendidih
Menerjemahkan pelukan di dalamnya
Wajahmu seraya senyum, menyambut esok
Dengan merebut esokku, perlahan memperhatikan
Pelukan-pelukan mulai tak bermajikan
Perihal gurat senyummu dibuat oleh siapa?
Setelah tahu semua, lenganku tidak cukup panjang
Menciptakan pelukan paling erat dan berat
Untuk dilepaskan, kau burung dalam sangkar
Di pelukan bara, membuatku terbakar
Rahasia demi rahasia
Kita semakin manusia
MH - 05/04/'15
0 comments:
Post a Comment