March 28, 2014

Teman kenangan

Kita cukup berpesta
Sehari saja, bertatap mata
Sekilas rindu kilat tercipta
Dalam hati yang bercerita

Telah dipenuhi kunang-kunang
Kilaunya mengantar angan
Berharap selalu terkenang
Menjelma teman kenangan

MH - 03/28/'14

March 22, 2014

Kaum fiksi

Saat senja kembali ke bumi
Dengan merah merona, rindu bersemi
Masih sama layaknya kemarin
Datangmu tak membawa angin

Kita berdiri dengan berjajar
Terjaga hingga kembalinya fajar

Parasnya tetap sama
Sejuknya membalut trauma
Akan selalu kuingat wajahmu
Saat murung mengingat semu

Ini bukan tentang cinta
Sekedar menunggu, hingga terlunta

MH - 03/22/'14

Siapa majikanmu?

"Siapa majikanmu?"
Tanyaku, di gelap malam
Aku bagai seorang buta
Tak bisa mengeja kata-kata

Sekilas terlihat disleksia
Aku tetap bisa bahagia
Biar tak seindah jalan-jalan
Kata demi kata rela kutelan

"Siapa majikanmu?"
Kembali aku bacakan ini dihadapanmu

MH - 03/22/'14

March 18, 2014

Negeri yang takkan pernah mengenal dingin salju

Hujan yang berhenti
Kemarau yang mati
Tatapmu tak berarti
Tetap bisa kunikmati

Aku rela menjelma kemarau, karena engkau adalah hujan
Membasahiku sebasah-basahnya, ciptakan hutan

Silahkan menyirami tanah kering
Hingga mengalir sungai-sungai
Mengantar daun gugur menguning
Menuju indah rupa mahligai

Temukan segera setangkai bunga
Sebelum mengenal musim semi
Di negeri yang penuh rasa bangga
Dengan orang bodoh yang mengatur bumi

MH - 03/18/'14

Kapan terakhir kali kita berdebat?

"Kapan terakhir kali kita berdebat, pada mulut masing-masing?"

MH - 03/18/'14

March 16, 2014

X to Y

When our love starts to glow
You're in love with someone else
My eyes change into hollow
X to Y, advice me to die

But it's wrong
I can't hide in the grave for so long
Love is right and blind
I'll never be the one in your mind

Set the bomb
Blow my heart
And make a tomb
Learn about hurts

X and Y, i don't know why

MH - 03/16/'14

March 12, 2014

Ibu(kota)

Kisah hidup membuatku bingung
Sperma-sperma itu menggunung
Berebut mencari rahim yang agung
Jangan salahkan jika mengandung

"Ibu, engkau bermain lelaki lagi?"
Tanyaku geram, menahan diri
Itu sebabnya ayah meninggalkan
Kenangan pahit tanpa pelukan

Aku ingin meninggalkanmu
Tapi aku tak mau durhaka
Kutunggu hingga lahir anakmu
Sampai dia mengenal neraka

"Kiasan ini berlebihan, nak"
Engkau pun menangis, mengutuk diriku
Lahirkan bencana, munculkan sesak
Aku mengerti, diam terpaku

Sejak lahirnya wajah kota
Engkau yang paling menderita...

MH - 03/12/'14

Beberapa kutipan yang tak sempat di abadikan

Jika bukan karena Allah, siapa lagi?

Aku mengunci pintu, bukan berarti mengunci rindu

Kita semua memang pintar, apalagi dalam hal menjatuhkan

Hidup itu akan hambar, jika tidak menjadi random

"Bagaimana menikmati manisnya gula, jika telah larut ke dalam kopi?" "Tenggak!"

"Kenapa hal yang memusingkan selalu ada di malam hari?" Karena di siang hari kita sibuk.

"Yang memelukmu adalah kotoranmu sendiri. Hangat kan?" - Selamat datang peradaban post-modern

Kapal ini pun terbelah, kita pun terpisah. Padahal kita satu tubuh, bukan satu kapal (?)

Mengapa kita yang terinspirasi, bukan kita yang menginspirasi?

Ada yang positif tetapi ga mau sholat?

Selamat malam pujangga yang larut di lautan kopi hitam, selamat insomnia

Apa yang kita temukan dalam pundi-pundi? Apakah rasa lapar? Atau kepuasan?

Besok adalah penyakit, jika kita selalu menunda

Laki-laki adalah pengembara, dan mengembara takkan berarti tanpa berjalan kaki

Sebelum mengenangmu menjadi hal yang sangat perih, kuucap selamat tidur malam ini

"Perkembangann teknologi yang paling tidak berguna di dunia adalah urinoir/toilet dengan sensor" - Muhammad Hifrinal & Reito Deni-san

Kita adalah peringatan yang tak berharga, berteman dengan musuh sendiri. - Rokok membunuhmu

Penghargaan untuk diri yang bernilai adalah ketika kita kalah, dan menerimanya

Di dalam nilai-nilai besar ada nilai-nilai kecil. Jangan remehkan!

Selalu saja malam yang mengajariku, betapa lelah membayar tarif kehidupan

Sejarah selalu terikat dengan sejarah lain, maka terimalah sejarah yang menyakitkan

Kemenangan untuk pribadi adalah kemenangan, kemenangan untuk bersama adalah kenangan

Mungkin orang hebat memiliki rasa sakit tersendiri

Kemaren statusnya tentang hari pahlawan, eh tau sekarang hari senin pada ngeluh. Mana semangat pahlawannya hah? #ilovemonday

Mengapa sholat itu berat? Karena yang ringan adalah meninggalkan sholat, bahkan lebih ringan dibanding kapas

Berkenalan dengan takdir, biar dijodohkan oleh masa depan

Kita suka sekali membawa masa lalu, padahal hampa

Benar, manusia itu bukanlah manusia sesungguhnya

Perbedaan seorang romantis dan humanis cuma setipis kertas - Otter no II (BAKUMAN)

Ketidakmungkinan pun dapat dihitung

Mungkin beberapa kebodohan menghasilkan harta, tetapi kepintaran selalu lebih bermanfaat

Luka itu murah, karena itu semua manusia memilikinya. Karena itu beberapa manusia memberinya dengan cuma-cuma kepada yang lain.

A: Kenapa kita bodoh? B: Karena kebanyakan makan mecin 

Merdeka itu tidak masuk neraka

Kalo udah gigit-gigit, tandanya udah ga kuat ngemut  #realita

Yang mampu membayar sabar itu Tuhan

Jangan salahkan tempat tidur, memang takdirnya untuk menidurkan seseorang

Kenyataan adalah alasan untuk berbohong, pesan singkatnya: jangan berbohong

Terlalu dekat, kata "kita" menjadi "aku"

Kita adalah sejarah terpisah yang menyatu

Terkadang kejahatan adalah heroik bagi mata awam

Di dalam bis ini, ada yang mengajakku berperang. Jika matamu adalah mataku, mudah sekali menebak siapa musuhku.

Mungkin saja orang yang diam di sini lebih banyak memikirkan dirimu dibanding dirinya sendiri 

March 08, 2014

Yang rela menunggu, demi menjadi masalahmu

Semenjak tak melihat fajar terbit
Terbelenggu dalam naungan mimpi
Selama itu menghirup kenikmatan semu
Tak ada keindahan yang bertamu

Seakan ada yang berbisik:
"Agama apa yang kau anut, hingga malas bangun pagi?"

Oh Semesta, maafkan aku
Yang tak mampu berkunjung
Mahligai pagi yang agung
Untuk bersua dengan-Mu

MH - 03/08/'14

Melukis rupa

Banyak wajah-wajah sejajar
Melintang lini serupa pijar
Bercahaya, berbaris belajar
Malam menjelma tak wajar

Tinggi asa memeluk mesra
Putus asa semakin membara
Membakar pohon-pohon cemara
Depresi, menelan banyak aksara

Biarlah terluka di dalam
Sakit tak terhingga di kala malam
Bayang cemburu yang kelam
Bungkam, dilarang berbuat macam-macam

Demi menjemput seorang putri
Yang memilih menunggu sendiri
Pada jalan panjang yang dipenuhi duri
Terlukis kisah cinta yang mandiri

MH - 03/08/'14

March 07, 2014

Musim penyakit

Sejuk malam hambar kurasakan
Saat menghirup nafas rembulan
Hanya pekat gelap yang terbawa
Menikam dada, taruhannya nyawa

Tak tertidur di hening malam
Ada yang berisik di kepala
Panik, hatiku karam tenggelam
Di laut perkara, pemusnah bianglala

Oh, tiada lagi hal indah
Dibanding nikmat yang murah

MH - 03/07/'14

March 02, 2014

Keputusan #2

"Ada yang memutuskan setia. Ada pula yang memutuskan setia dengan jaraknya."

MH - 03/02/'14

Keputusan

"Kita memutuskan untuk merindukan pelukan terlalu lama, karena kita tak pernah berpelukan."

MH - 03/02/'14

Oak tree

Every night, I see a woman
Dancing with her umbrella
The moon singing about love
In the other planet

The stars shining bright
But never guide the right

Oh, woman. I don't wanna know
Your name, 'cause you're a snake
Oh, woman. I don't wanna know
Poetry of life, you are the mistake

I don't wanna leave my home, at the oak tree

MH - 03/02/'14

March 01, 2014

Selamat menempuh hidup baru

Selamat menempuh hidup baru
Bersama kesedihan yang tak disangka
Mendampingi keduanya, dua jasad yang menyesal
Ini bukan tentang penyesalan, ini pilihan

Andai pilihan adalah penyakit, apa menerima sebagai penyembuhnya?

Pengorbanan bukan hal yang mengganggu
Takkan terlahir setia, jika tak mau menunggu
Kedua hati hanya cemburu pada ketenangan
Dalam meraih cinta dan kemenangan

MH 03/01/'14

Berceritalah pohon tua itu kepada kertas

"Nak, mungkin kau masih hidup, walau hanya menjadi selembar kertas. Yang sering diinjak-injak manusia terkutuk. Namun, ada pula yang berteman denganmu. Ada pula yang suka menjahilimu dengan tinta hitam. Sungguh engkau menjadi anggota keluarga bagi dirinya, engkau menampung semua keresahan dan kesedihan mereka. Engkau paling mengerti bahasa mereka dibanding sejenisnya."

"Nak, pada musim kemarau tubuhku tak lagi rindang. Manusia jarang sekali mendatangiku walau hanya sekedar menyenderkan tubuhnya ke tubuhku, walau tak bersetubuh, aku sangat senang jika menjadi berguna. Mungkin keriput yang tergambar di batang adalah tempat yang teduh. Sayang musim ini adalah musim kemarau. Sedikit sekali yang berkunjung kesini."

"Nak, suatu saat kesuksesan mereka tertulis di tubuhmu. Semua cerita tentang mereka engkau lebih tahu terlebih dahulu. Maka bersahabatlah dengan mereka, mungkin beberapa dari mereka akan menanam saudara-saudaramu untuk hidup dan merasakan kisahmu atau kisahku."

Semilir angin menerpa, menjatuhkan daun-daun kuning pada ranting pohon tua.

MH - 03/01/'14
© Aksara Angkasa 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis