Di sudut semesta yang tak berwarna
Tak tampak hitam dan putihnya
Serta wajahnya hingga garis keriput
Semua serba dibawah abad 20
Anak-anak bermain, kesana kemari
Tak ada bayangan yang mengikuti
Apakah bayangan itu mati, terinjak kaki-kaki?
Atau matahari telah padam, seseorang telah menembak perut senja?
Anak-anak kelabu
Nafasnya menghisap debu
Membakar resah, ciptakan abu
Rindu kembali ke pelukan ibu
Di sudut semesta yang tak berwarna
Ada yang hidup di sana, bersama sekelompok gagak
Menunggu semuanya mati di tempat itu
Dan menyalakan lampu-lampu, hanya Tuhan yang tahu
MH - 02/25/'14
0 comments:
Post a Comment