Hujan Januari selalu berlari
Ketika aku lapar, lalu terkapar
Sesekali kumakan rumput, pahit
Sesekali kumakan tikus, sakit
Hujan Januari selalu menari
Ketika tubuh tak patuh, menyuruh tidur
Sesekali bermimpi baik, tercekik
Sesekali bermimpi buruk, terpuruk
Hujan Januari selalu menghibur
Ketika uang menelanjangi diriku
Sesekali meminjam, habis
Sesekali membayar, habis
Hujan Januari, keinginanku tak berhenti
Merasakanmu dengan tubuh lapar yang telanjang
Mengingat rindunya yang sangat panjang
Aku rindu dia, pembawa hujan
MH - 01/17/'14
0 comments:
Post a Comment