February 21, 2013

Mungkin Aku Gagal Menjadi Induk

Kau, aku lupa siapa namamu?
Sejak kapan kau bisa berjalan sendiri?
Sejak kutinggal? Apa aku pernah mengajarimu?
Tidak pernah? Apa yang aku ajarkan selama ini?
Tidak ada? Apa yang aku lakukan selama ini?
Kau tidak tahu? Apa aku pernah di sampingmu?
Apa? Aku tidak pernah berada di sampingmu?
Lalu, di manakah aku berada?
Tidak tahu? Apa kau ingat namaku?
Tidak? Aku tak percaya ini?
Hey, siapa yang menghidupkan mesin itu?
Kau yang menghidupkannya? Aku lupa siapa namamu?
Sejak kapan kau bisa menghidupkan mesin itu sendiri?
Sejak kutinggal? Apa aku pernah mengajarimu......

Dan seterusnya aku menanyakan hal yang sama,
.....sebenarnya, aku ini sedang apa?

MH 02/21/'13

Sebelum Kau Lupa

Sejarah mengajarkan:
Silahkan memberontak
Tanah jajahan yang mereka injak
Baik pria berkumis tebal
Atau pria berdasi rapih itu

Sebelum menghilang
Entah diculik siapa?
Sebelum kau tidak bisa makan
Bersama keluarga
Sebelum kau lupa siapa itu keluarga?

Kental sebagai pengingat,
Arsip agar kekal

MH - 02/21/'13

February 12, 2013

Aku Sebut ini Bukan Tentang Kemarau

Sepucuk surat yang kau kirim dahulu
Tergesa-gesa ku membuka, mengharap ada waswas di dalam
Bukan, bukan karena aku senang kau terluka
Masa bodo dengan air tak terbendung itu
Tak perlu musik klasik pembawa tenang
Atau lentera pembawa terang......

Aku hanya ingin meyiram pohon tua itu
Di tanah basah yang berubah kering ketika kemarau
Selamat tinggal, ku harap kau mengirim balasan surat ini.....

MH - 02/12/'13

February 09, 2013

Penyakit Tuhan

Zaman dahulu kala, orang tua itu berkata:
"Sombong itu adalah pakaian Tuhan"

Lalu kutemukan banyak Tuhan-Tuhan di bumi
Seketika aku sakit, kupanggil Tuhan untuk mengobati
Tuhan itu lumpuh tak berdaya

Sejak itulah, tak sadar aku menendang Tuhan
Menertawakan Tuhan yang tak bisa mengobati penyakit ini
Sebut saja: penyakit Tuhan

Lalu aku sadar, mereka bukan Tuhan
Mereka pembangkang, termasuk aku, Tuhan.....

MH - 02/09/'13

Aku Lupa

Tak kusangka, ternyata kau sangatlah rakus

Seberapa laparkah engkau?
Sudah habis kata yang kuhidangkan hari ini untuk memujimu

Kau lupa, kau hanya memintaku sekali
Aku lupa, memberimu berkali-kali

Aku salah memuji, tak mungkin pula aku mencaci
Sejenak aku lupa ada Dia di sini

MH - 02/09/'13

Dia......

Perasaan ini, mungkin aku rindu padamu.....

Mungkin aku lebih rindu tulisanmu,
Berbanding terbalik dengan tulisanku

Mungkin aku lebih rindu bercengkrama denganmu
Walau kita tidak pernah bertatap muka
Kau bersemayam dalam relung
Apa kau bertapa di sana?
Apa kau nyaman di sana?

Aku tak bisa mengintipmu,
Karena tulisanku bersemayam pada rahim literatur milikmu
Literatur tentang Dia-lah diatas segalanya.....

MH - 02/09/'13

February 08, 2013

Sejak Kapan

Sejak kapan kakiku kaku
Terlilit semacam akar atau ular
Gemetar, beku di sekitar

Dan, entah mengapa aku latah
Ketika aku berada di tepi,
tanpa menengguk air maupun api

Aku tak bisa menelan besi dihadapanmu
Dan, ketika kau menoleh, aku bahkan bisa menelanmu

Aku tak tertarik pada obor yang digenggam Liberty itu, melelahkan.....

MH - 02/08/'13

February 07, 2013

Sebelum Pagi

Aku, yang sudah memberi jejak ini
Menunggu kalian membawa rindu
Ku harap terang, bukan dengan kobaran api
Sebelum diriku menjadi sajak sendu

MH - 02/07/'13

Teritorial negara insomnia!

Di suatu wilayah, yang padat penduduknya
Di mana gelap sebagai pelita,
dan keburukan sebagai kiasan

Aku bergulat dengan keheningan kering
Untuk merebut waktu yang terkikis, kritis

Teritorial negara insomnia!

MH - 02/07/'13

February 04, 2013

Penggumam

Penggumam itu....menggambar awan mendung
Sebentar lagi hujan, dia menutup mata
Sebentar lagi reda.....

Penggumam itu.....melukis indah pelangi
Sebentar lagi cerah, dia menutup kanvas
Sebentar lagi hilang.....

MH - 02/04/'13

February 03, 2013

Jangan Kau Sapa Aku

Aku, sedang berdiri di kamar, tak penting
Takkan ada yang akan membayar untuk itu
Aku tak memikirkan itu

Seketika aku membuka lembaran,
tentang dirimu, di imingan, khayangan
Ku campur adukkan semuanya....

Dan ketika kau memainkan peran
Sebagai pembungkam, aku tak percaya itu
Aku tak memikirkan itu

Dan sudah, aku telah menyekat hatiku
Ketika aku sadar, kau mengikat kaki ini
Dengan rantai panas

Dan sudah, aku telah memenggal leherku
Setelah ku tahu, kau akan memotong tangan ini
Dengan pisau tajam

Jangan kau sapa aku, sebelum kau menempati surga

MH - 02/03/'13

February 01, 2013

Monolog

Cemburu itu bukanlah angin,
yang lewat begitu saja tanpa izin

Kecemburuan itu bak buku,
mengungkap diksi dibalik prediksi

Akulah buku, akulah kecemburuan itu,
dan kamulah buku, kamulah kecemburuan itu

Aku melahirkanmu, kamu melahirkanku,
Terimakasih telah melahirkanku.....

MH - 02/01/'13
© Aksara Angkasa 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis