Di bawah payung
Aku berteduh, menunggu
Hujan berhenti mengiringi
Akhir bulan desember
Di kelilingi gerimis
Yang mencumbu bumi
Hingga basah tubuhnya
Terbungkus cintanya
Aku bertanya:
Kapan aku dapat bertemu
Desember berikutnya?
MH - 12/31/'13
Siapa majikanmu?
Di bawah payung
Aku berteduh, menunggu
Hujan berhenti mengiringi
Akhir bulan desember
Di kelilingi gerimis
Yang mencumbu bumi
Hingga basah tubuhnya
Terbungkus cintanya
Aku bertanya:
Kapan aku dapat bertemu
Desember berikutnya?
MH - 12/31/'13
Saat petang bosan menjelang
Dunia gelap nyatakan merdeka
Berpesta dengan para jalang
Mengundang malaikat murka
Teruntuk senja yang padam
Rabun mataku semakin menggila
Jeritan tubuh membalas dendam
Musnahkan para berhala
Siapa di sana? Di dalam gelap?
MH - 12/28/'13
Otak kosong ini
Membutuhkan jawaban
Logika tak beralasan
Kertas membungkam batu
Semut permalukan gajah
Siapapun yang dapat menjawab
Tak mampu memuaskan bebalnya
Karena kita manusia yang ingin dipandang
Ketika memenangkan gengsi
MH - 12/28/'13
Perayaan ini untukmu
Sahabatku, yang hilang
Agar kau kembali
Menjadi tunas-tunas pilihan
Mungkin kau ingat namaku
Walaupun jauh sekali, di masa lalumu
Masa laluku...
Tak cukup doa, untuk kau kembali
Selagi dirimu memilih hidup
Berkaca pada cermin berdebu
MH - 12/24/'13
Kita pengemis di tanah yang subur
Banyak yang tumbuh disini
Kecuali satu: pikiran
Kita pengemis di tanah yang subur
Setiap hari dijajah gembira
Manusia-manusia luar biasa,
Biadabnya
Kita pemilik tanah yang subur
Mengapa sumber alamnya dibawa kabur?
MH - 12/23/'13
"Hidup bukan hanya mengurusi sejarah pribadi, sejarah lain pun dapat ikut campur di dalamnya"
MH - 12/16/'13
Aku tak maju sedikitpun
Biarpun tertiup angin
Kaki membeku dingin
Tragis, diri pun tak peduli
Menimang benci
Dendam yang terkunci
Kudiamkan saja
Hingga biasa saja
Biasa saja, aku bukan luar biasa
Di mana alat ukurnya?
Tanyaku, pada murid yang menjauhiku dari dulu
Semoga kau ingat kepadaku
MH - 12/12/'13
Hanya petarung yang tahu
Bagaimana menghindari peluru
Dan mengabdi dalam naluri
Kemenangan dan kepercayaan
Pada sekat-sekat kehidupan yang kasat
Kita semua adalah petarung
Yang memangsa egois dan pesimis
Hanya petarung yang tahu
Menghindari lubang yang tercipta
Dari kehendak bodohnya
MH - 12/04/'13
Setiap pagi aku harus menikmati
Segala yang berada di luar rumah
Setiap pagi aku harus mendalami
Hidupku serasa sebentar lagi
Esensi tak menerima
Kenyataannya
MH - 11/27/'13
Seruan petang
Matahari tenggelam
Mengajakmu berenang
Pada laut terdalam
Oh, aku diam saja
Terkulai di lantai
Sudah sampai mana?
Aku mengidap lumpuh
Hidup berbayang
MH - 11/20/'13
Purba otakmu
Mengikuti agamamu
Menyerap riwayat
Tak layak, terkoyak, tersayat
Lantas, aku harus mengubah agamaku?
Tak akan, sampai membeku
Biarlah takdir membunuhku
Entah kapan, bersama agamaku
MH - 11/16/'13
Sunyi dan menderita
Terbungkam, bisu bercerita
Sakit, hatinya dikebiri
Langkah lenyap diamputasi
Oh adakah jalan
Untuknya yang cacat
Maju perlahan
Riwayatnya tercatat
MH - 11/13/'13
Mungkin di antara kita
Akulah yang paling usang
Sampai fajar bercerita
Diriku adalah musang
Aku tak mau kalian tahu
Dan memburuku....
Kuharap kalian mencintaiku
Seburuk-buruknya.....
MH - 11/12/'13
Mungkin hari ini banyak yang mati
Bersama masalah anehnya
Bergulat melawan semangat
Muntahkan pahitnya obat
Oh, mengapa kita selalu
Membela kemalasan?
Pesona mati tak tampak
Namanya terlupa, semua tak ingat
Tercatat sebagai pengecut
Yang takut dipecut
MH - 11/11/'13
Terbaring, bersama pesona cahaya
Lampu-lampu gelap, takkan kalap
Menyambar kayu, menjadi api
Sedang kamu masih saja
Betah dalam khayal
Malam kota, masih ricuh
Bersama kemesraan dan acuh
Tertidur, bersama mimpi mati
Sekejap hidup, lalu redup
MH - 11/09/'13
Yang kutunggu adalah siang
Siang yang perkasa
Pemberian Sang penguasa
Di saat aku rindu akan ketenangan
Di saat aku tenang dalam keramaian
Terkurung di dalamnya, beserta ikhlasnya.....
MH - 11/08/'13
Aku merindukan
Akan was-wasku
Yang menghilang
Tidak bilang-bilang
Oh, jangan bilang-bilang
Jika was-wasku hilang....
Ku harap kau tinggalkan jejak
Agar temukan kau kembali
Sebelum kenangan itu terinjak
Mengubahku kembali lali
MH - 11/04/'13
Pada kesendirian
Aku bukanlah aku
Itu membuatku sakit
Warasku tinggal sedikit
Sungguh sulit melawan
Ketakutan yang menawan
Oh, penjarakan aku
Pada kehangatan
Menjemput bebasku
Yang direnggut setan
MH - 10/31/'13
Di sini, saat aku dipaksa
Menggadai otakku untuk pintar
Tetapi, apa gunanya pintar
Jika tak punya otak?
Ada yang mengganjal di hatiku
Akan ku temukan
Alasan kebodohan
Selalu merdeka?
MH - 10/27/'13
Mungkin yang romantis adalah malam
Dibanding diriku, dia memilihmu
Terlelap, memberi seluruh dunianya
Mungkin yang romantis adalah malam
Menutup mata, tinggal aku seorang
Dengan bayangnya, pada rembulan
Mungkin yang romantis adalah malam
Saat ku sesak, rindu tercipta
MH - 10/27/'13
Jemari ini
Menjadi kaku
Setelah melihat
Ketakutanmu
Terserah jika tak percaya omong kosong ini
Setelah ini, aku pergi ke angkasa
MH - 10/25/'13
Malam ini
Seperti biasanya
Penuh ambisi
Dalam mimpi
Lahir misi sebelum visi, apa bisa?
Oh, sudahlah
Pesanku di ujung penutup
Dimakan redup
MH - 10/05/'13
Fenomena
Semuanya terlena
Tertelan eksistensi sihir
Terlupa, hingga menuju akhir
Fana
Keindahan tak pernah berada di awal
Buta, tuli, dan bisu merenggut istana
Mahligai, beserta pengawal
Oh, aku takkan tertipu lagi
Wahai dunia
MH - 09/26/'13