December 31, 2013

Di bawah payung

Di bawah payung
Aku berteduh, menunggu
Hujan berhenti mengiringi
Akhir bulan desember

Di kelilingi gerimis
Yang mencumbu bumi
Hingga basah tubuhnya
Terbungkus cintanya

Aku bertanya:
Kapan aku dapat bertemu
Desember berikutnya?

MH - 12/31/'13

December 28, 2013

Teruntuk senja yang padam

Saat petang bosan menjelang
Dunia gelap nyatakan merdeka
Berpesta dengan para jalang
Mengundang malaikat murka

Teruntuk senja yang padam
Rabun mataku semakin menggila
Jeritan tubuh membalas dendam
Musnahkan para berhala

Siapa di sana? Di dalam gelap?

MH - 12/28/'13

Memenangkan gengsi

Otak kosong ini
Membutuhkan jawaban
Logika tak beralasan
Kertas membungkam batu
Semut permalukan gajah

Siapapun yang dapat menjawab
Tak mampu memuaskan bebalnya
Karena kita manusia yang ingin dipandang
Ketika memenangkan gengsi

MH - 12/28/'13

December 24, 2013

Sahabatku, hilang

Perayaan ini untukmu
Sahabatku, yang hilang
Agar kau kembali
Menjadi tunas-tunas pilihan

Mungkin kau ingat namaku
Walaupun jauh sekali, di masa lalumu
Masa laluku...

Tak cukup doa, untuk kau kembali
Selagi dirimu memilih hidup
Berkaca pada cermin berdebu

MH - 12/24/'13

December 23, 2013

Pengemis di tanah yang subur

Kita pengemis di tanah yang subur
Banyak yang tumbuh disini
Kecuali satu: pikiran

Kita pengemis di tanah yang subur
Setiap hari dijajah gembira
Manusia-manusia luar biasa,
Biadabnya

Kita pemilik tanah yang subur
Mengapa sumber alamnya dibawa kabur?

MH - 12/23/'13

December 18, 2013

Disitulah tempat kita berdiskusi

Pada titik-titik yang belum berisi
Disitulah tempat kita berdiskusi
Menghuni mahligai sepi
Jasad memadamkan api

Pada titik-titik yang bernilai kosong
Disitulah kita bertikai perang
Hingga fajar menyongsong
Jiwanya hilang berkurang

Jasad dan jiwa,
Mereka setia berdua

MH - 12/18/'13

December 17, 2013

Apa yang kita tahu tentang sejarah?

Apa yang kita tahu tentang sejarah?
Sedangkan kita menutup mata
Buku pun tertutup
Mulut pun tak bertanya

Kita menerima saja
Kisah fiktif mereka
Memancar cerah, hingga membutakan
Tak tahu riwayat sebenarnya

Kita hanya disuguhkan
Punggung tangan mereka
Menutup kebenaran ceritanya

MH - 12/17/'13

December 16, 2013

Bukan sekedar sejarah pribadi

"Hidup bukan hanya mengurusi sejarah pribadi, sejarah lain pun dapat ikut campur di dalamnya"
MH - 12/16/'13

December 12, 2013

Sakit sekali, melihatmu

Aku tak maju sedikitpun
Biarpun tertiup angin
Kaki membeku dingin
Tragis, diri pun tak peduli

Menimang benci
Dendam yang terkunci
Kudiamkan saja
Hingga biasa saja

Biasa saja, aku bukan luar biasa
Di mana alat ukurnya?
Tanyaku, pada murid yang menjauhiku dari dulu

Semoga kau ingat kepadaku

MH - 12/12/'13

December 10, 2013

Hirup alam

Semu, fana, apapun
Semua nyata
Tersusun indah sekali
Ketika menghirup alam

Badai membawaku
Kepadanya, ancaman
Khayal tiada ujungnya

Sungguh, aku tak ingin
Hilang eloknya fatamorgana
Karena kuhirup bencana

MH - 12/10/'13

December 07, 2013

Kepingan bahagia

Tak selalu
Yang berbekas itu luka
Setiap yang ditanam
Berbunga kesan terdalam

Bicara yang tinggi
Menjelang langit biru
Menurunkan hujan
Membuka bilik kebebasan

Aku rindu saat memupuk
Sedikit demi sedikit kepingan
Bahagia, untukmu

MH - 12/07/'13

December 05, 2013

Menikmati keganjilan

Aku tak tahu
Bagaimana diri ini
Melewati kesukaran

Seperti sebelumnya pecah
Hancurnya bahagia
Mencoreti segala harapan
Mendiami putus asa

Lalu ada cahaya, terbitlah surya
Terlihatlah jalan, entah menuju mana
Aku harus keluar, sebelum gelap
Walau tak tahu dimana ujungnya

Aku tak tahu
Bagaimana diri ini
Menikmati keganjilan

MH - 12/05/'13

Cinta: wajah, kisah, masalah

Semua orang tak pernah paham
Apa yang diciptakan cinta?
Bukan bahagia, bukan perih
Namun setumpuk hal surealis

Dalam wadah, dalam wajah
Hanya ada kamu bersama kisahnya

Semua orang tak bisa membaca
Apa yang tersembunyi di wajah
Seseorang yang jatuh cinta
Bersama dia beserta masalahnya

MH - 12/05/'13

December 04, 2013

Penipu sebenarnya

Sayup-sayup menipumu
Mengajakmu tidur, terpejam
Kemudian menutup pintu
Hingga terbangun esok hari

Sudahkah tertipu saat itu?

Silahkan terjaga hingga lelah
Kantung mata tertutup lemah
Tersusun di dalam etalase
Perkataan, dan nilai yang indah

Sudahkah tertipu saat itu?

MH - 12/04/'13

Kita sebagai petarung fana

Hanya petarung yang tahu
Bagaimana menghindari peluru
Dan mengabdi dalam naluri
Kemenangan dan kepercayaan

Pada sekat-sekat kehidupan yang kasat
Kita semua adalah petarung
Yang memangsa egois dan pesimis

Hanya petarung yang tahu
Menghindari lubang yang tercipta
Dari kehendak bodohnya

MH - 12/04/'13

December 02, 2013

Lagu romantis

Rintik hujan,
Hangat pelukan
Tak kusiapkan untukmu
Ketika bertemu

Aku bertanya: "Sudah pandai bicara?"

Disuguhkan lagu romantis
Kental dan manis
Apa salah diriku
Masih belum memelukmu?

Belum waktunya, ini bukan egoisku.....

MH - 12/02/'13

November 30, 2013

Sudah besar


Membungkam yang kecil itu mudah
Dengan uang, dengan kemolekan
Tubuh ini dipaksa berdosa
Sampai tulang-tulang sisa

Bisa saja berbisa
Lidah ini, menjelma ular

Sudah besar
Hidupnya masih tersesat?
Pertanyaan kasar
Pernyataan kasat

MH - 11/30/'13

November 29, 2013

Give the best

"Berikan yang terbaik, jangan berikan yang menurut orang itu baik!"
MH - 11/29/'13

Jauh di atas sana

Memang benar
Bodoh adalah penyakit
Yang ciptakan rikuh
Kepalaku tempat sampah, hancur

Mungkin dunia itu luas
Bagi sepasang kekasih baru
Tapi bertentangan
Bagi ilmu dan waktu

MH - 11/29/'13

November 27, 2013

Setiap pagi

Setiap pagi aku harus menikmati
Segala yang berada di luar rumah
Setiap pagi aku harus mendalami
Hidupku serasa sebentar lagi

Esensi tak menerima
Kenyataannya

MH - 11/27/'13

November 20, 2013

Seruan petang

Seruan petang
Matahari tenggelam
Mengajakmu berenang
Pada laut terdalam

Oh, aku diam saja
Terkulai di lantai

Sudah sampai mana?
Aku mengidap lumpuh
Hidup berbayang

MH - 11/20/'13

November 16, 2013

Purba

Purba otakmu
Mengikuti agamamu
Menyerap riwayat
Tak layak, terkoyak, tersayat

Lantas, aku harus mengubah agamaku?
Tak akan, sampai membeku

Biarlah takdir membunuhku
Entah kapan, bersama agamaku

MH - 11/16/'13

November 13, 2013

Telah cacat

Sunyi dan menderita
Terbungkam, bisu bercerita
Sakit, hatinya dikebiri
Langkah lenyap diamputasi

Oh adakah jalan
Untuknya yang cacat
Maju perlahan
Riwayatnya tercatat

MH - 11/13/'13

November 12, 2013

Sampai fajar bercerita

Mungkin di antara kita
Akulah yang paling usang
Sampai fajar bercerita
Diriku adalah musang

Aku tak mau kalian tahu
Dan memburuku....

Kuharap kalian mencintaiku
Seburuk-buruknya.....

MH - 11/12/'13

November 11, 2013

Musikku mati pada pertengahan

Musikku mati pada pertengahan
Saat kita diam, walau tatapan ini sungguh menantang
Badanku panas, apalagi otak
Sial, musikku mati pada pertengahan

Aku dan kamu.....

Kita bertemu, hening bertamu
Cinta menjamu.....

Musikku mati pada pertengahan
Tak usah diulang, ujungnya mengalun di kepala

MH - 11/11/'13

Jelajah Sepi

Redup kota, bisu bicara
Tak mampu menjadi desa
Jelajah sepi jalur suara
Hening mencumbu rasa

Sialnya, tak ada potret diri
Kisah ini tak berbukti

Kenangan timbulkan sajak
Sejak nafas tinggalkan jejak
Riwayat janganlah pupus
Jelajah sepi takkan terputus

MH - 11/11/'13

Pesona mati

Mungkin hari ini banyak yang mati
Bersama masalah anehnya
Bergulat melawan semangat
Muntahkan pahitnya obat

Oh, mengapa kita selalu
Membela kemalasan?

Pesona mati tak tampak
Namanya terlupa, semua tak ingat
Tercatat sebagai pengecut
Yang takut dipecut

MH - 11/11/'13

November 09, 2013

Minggu

Terbaring, bersama pesona cahaya
Lampu-lampu gelap, takkan kalap
Menyambar kayu, menjadi api

Sedang kamu masih saja
Betah dalam khayal

Malam kota, masih ricuh
Bersama kemesraan dan acuh

Tertidur, bersama mimpi mati
Sekejap hidup, lalu redup

MH - 11/09/'13

November 08, 2013

Yang kutunggu adalah siang

Yang kutunggu adalah siang
Siang yang perkasa
Pemberian Sang penguasa

Di saat aku rindu akan ketenangan
Di saat aku tenang dalam keramaian

Terkurung di dalamnya, beserta ikhlasnya.....

MH - 11/08/'13

November 04, 2013

Was-was yang kurindukan

Aku merindukan
Akan was-wasku
Yang menghilang
Tidak bilang-bilang

Oh, jangan bilang-bilang
Jika was-wasku hilang....

Ku harap kau tinggalkan jejak
Agar temukan kau kembali
Sebelum kenangan itu terinjak
Mengubahku kembali lali

MH - 11/04/'13

November 03, 2013

Wejangan

Semoga saja pada pagi ini
Tak ada kata kecewa
Dalam hidup

Hidup, di antara bersyukur atau tidak

Semoga saja pada hari ini
Aku masih hidup
Dan menghidupi kebaikan....

MH - 11/03/'13

October 31, 2013

Dosa

Pada kesendirian
Aku bukanlah aku
Itu membuatku sakit
Warasku tinggal sedikit

Sungguh sulit melawan
Ketakutan yang menawan

Oh, penjarakan aku
Pada kehangatan
Menjemput bebasku
Yang direnggut setan

MH - 10/31/'13

October 27, 2013

21:10

Di sini, saat aku dipaksa
Menggadai otakku untuk pintar
Tetapi, apa gunanya pintar
Jika tak punya otak?

Ada yang mengganjal di hatiku

Akan ku temukan
Alasan kebodohan
Selalu merdeka?

MH - 10/27/'13

Kisah malam

Mungkin yang romantis adalah malam
Dibanding diriku, dia memilihmu
Terlelap, memberi seluruh dunianya

Mungkin yang romantis adalah malam
Menutup mata, tinggal aku seorang
Dengan bayangnya, pada rembulan

Mungkin yang romantis adalah malam
Saat ku sesak, rindu tercipta

MH - 10/27/'13

Manuskrip kesedihan

Air mata yang mentah
Mengalir hingga matang
Menulis kisah
Manuskrip kesedihan

Oh, semua sibuk dengan kesedihan masing-masing

Mulutnya membeku
Sedihnya tak terucap
Tubuhnya kaku
Harapnya tak tertangkap

Doanya sudah lupa.....

MH - 10/27/'13

October 25, 2013

Jemariku kaku

Jemari ini
Menjadi kaku
Setelah melihat
Ketakutanmu

Terserah jika tak percaya omong kosong ini
Setelah ini, aku pergi ke angkasa

MH - 10/25/'13

October 22, 2013

Bodoh

Kebodohan itu lebih bising dibanding mesin ketakutan.
MH - 10/22/'13

October 20, 2013

Tafsir hening

Siapa yang menafsir
Hening berada pada sepi?
Melainkan keramaian
Yang membawanya

Sepi adalah tempat paling berisik
Sepi menelan ketakutan
Melawan kelemahan

MH - 10/20/'13

October 18, 2013

Keramaian hening

Apakah dalam keramaian hening ini
Ada jiwa yang menangis?
Membawa gerimis halus dan tipis
Mendung dan sejuk.....

Keramaian hening
Keikhlasan bening
Takkan mencela yang lain

Apakah dalam keramaian hening ini
Ada yang membawa bendera?
Jernih, seperti kaca
Itu wajah kita.....

MH - 10/18/'13

October 10, 2013

Aku hadir

Aku hadir
Dari nafas yang terengah
Memanggilku keluar
Mengucap kebohongan

Selamat datang!

Lalu aku sakit
Karena luka
Keberanianku sedikit
Menatap duka

Punggungku berat, membawa amanat

MH - 10/10/'13

October 08, 2013

Bertamu di angkasa

Siapa sangka
Kita terbang
Ke angkasa yang terbuka
Kita hanya mengambang

Jika bertamu, jangan bimbang

Kita melihat manusia di sana
Kita bungkam
Jangkauannya tajam
Kita ditikam

Aku akan hidup di rasa sakit ini

MH - 10/08/'13

October 05, 2013

Penyesalan

Sabtu pagi
Di mana keramaian lalu?

Aku tak melihatnya
Karena aku bukan bagian keramaian hari ini, sial

MH - 10/05/'13

Sebelum ada yang menjemputku

Malam ini
Seperti biasanya
Penuh ambisi
Dalam mimpi

Lahir misi sebelum visi, apa bisa?

Oh, sudahlah
Pesanku di ujung penutup
Dimakan redup

MH - 10/05/'13

October 01, 2013

Puisi terakhir

Puisi terakhir
Aku tak mau kau lahir
Aku masih menikmati masalahku
Sebelum mati meninggalkanku

Tak pernah berharap sihir
Melahirkanmu, puisi terakhir
Aku masih ingin dipeluk hangat
Oleh puisi pengingat

Mungkin puisi terakhir
Lahir bersama takdir
Aku akan menyapa
Dan kuucapkan sampai jumpa

MH - 10/01/2013

Suara itu.....

Menggebu
Suara itu bewarna kelabu
Menggema
Suara itu membunuh dilema

Kucari, aku hanya mendapat gaung
Tingginya terlalu agung
Menaklukkan gunung

Terbias, suara itu hilang
Dan aku tak bisa pulang

MH - 10/01/'13

Melawan Angkasa

Detik-detik berganti
Aku memilih mati
Di bumi, aku benci angkasa
Beserta birunya yang perkasa

Detik-detik berganti
Aku memilih mati
Di peti, lelah dengan angkasa
Beserta malamnya yang berkuasa

Langit, izinkan aku menusukmu
Hingga petangmu menjadi darah

MH - 10/01/'13

September 26, 2013

Pesan untuk kaum yang hidup

Fenomena
Semuanya terlena
Tertelan eksistensi sihir
Terlupa, hingga menuju akhir

Fana
Keindahan tak pernah berada di awal
Buta, tuli, dan bisu merenggut istana
Mahligai, beserta pengawal

Oh, aku takkan tertipu lagi
Wahai dunia

MH - 09/26/'13

September 25, 2013

Bukan binatang

Aku bosan menjadi binatang
Aku ingin segera bebas
Di udara layaknya bintang
Aku ingin nafsuku lepas

Aku ingin diatur
Kirim aku ke penjara
Aku ingin hilang ingatan
Hantam aku dengan kesulitan

Aku tak mau menjadi binatang, punah diburu di masa depan

MH - 09/25/'13

Wajahmu kabur

Oh, pada sayup-sayup hening
Masih jelas terlihat, kau di sana
Tak bergeming, kecuali angin
Wajahmu kabur, kau masih di sana

Kau masih di sana, masa depan yang bimbang

Siapakah aku?
Jika belum memilikimu secara utuh

MH - 09/25/'13

September 10, 2013

Kata diam

Kata diam
Semua akan berlalu
Akan hilang benalu
Sebelum teringat masa lalu

Dan diam akan bersuara
Mewakili diam lainnya
Mengajakmu bermuara
Melewati samudera masalahnya

Diam takkan mati
Bernilai setelah bisa dilewati

MH - 09/10/'13

September 07, 2013

Alunan Sendu

Alunan sendu
Lembayung senja mengadu
Menuntun sang kelabu
Sebelum berdebu

Sekilas cahaya
Tak memihak seorang kaya
Hilangnya surya
Tak hentikan kehidupan cahaya

Mendamba tenang tanpa perang
Hanya membuatku tambah berang

MH - 09/07/'13

September 05, 2013

Sandiwara

Tak pernah hilang
Kesan sandiwara yang kau buat
Memecahkan dengan suara
Menghindar dengan sastra

Semua berulang
Ketakutan adalah implisit
Hadir, ketika kau pergi
Bersama duniamu

Aku tak bilang bahwa kau jahat

MH - 09/05/'13

September 01, 2013

Suara

September, semua berubah
Bersuara, bahkan di sudut sepi
Ruang biru, yang kini menjadi merah
Membekas jejaknya hingga ke pipi

September, siapa yang berbicara?
Bersuara, bahkan di dalam jiwa
Temukan garis lurusnya, segera
Hidupkannya, hingga bernyawa

MH - 09/01/'13

August 16, 2013

Memupuk Cemburu

Merah darah
Meledak pecah
Pada satu tempat
Hingga mata tak melihat

Merasa pelik menatap simbolik
Hingga lupa jalan pulang

Ada pun yang cemburu
Melihatnya mengetuk pintu hati lain:
Sekali-kali biarkan
Surealis bersama realis

MH - 06/17/'13

Perang dan ambisi

Tak bersisa
Hatinya mati rasa
Hanya jasad yang tersisa
Demi kuasa

Dan ku berharap mati di sana

Manusia yang mati
Sanggup mengubah hati

MH - 08/16/'13

August 13, 2013

Seperti amarahmu

Aku mencintaimu
Seperti amarahmu
Yang kucintai kamu
Beserta amarahmu

Satu, aku tidak bermain-main dalam hidup

Aku mencintaimu
Seperti kekuranganmu
Redup, hidup
Krusial, partikel yang kuhirup

MH - 08/13/'13

August 09, 2013

Sang Pemenang

30 hari berlalu
Kembali menjadi dahulu
Buas, hingga puas

Apa hidupku mengubah sejarah?

Sang pemenang
Tenang, sebelum pagi menjadi petang
Tidak diam di tempat
Tidak pernah mengumpat
Dalam kisahnya, 1434

MH - 08/09/'13

August 04, 2013

Sebenarnya aku sudah bahagia

Sepi
Kuaduk sendiri
Hari raya milikku
Hingga manis

Tidak, sebenarnya aku sudah bahagia
Karena kau tidak sibuk dengan harimu
Membunuh sepiku

MH - 08/04/'13

July 31, 2013

Puisi Langit

Oh, langit
Kami adalah pendudukmu
Bukan warisan bumi
Beserta dosanya

Oh, langit
Bumi ini kotor
Seperti teori abiogenesis
Mati bersama evolusi Darwin

Oh, langit
Biarkan kami pulang.....

MH - 07/31/'13

July 26, 2013

Jika suatu hari kau mati

Jika suatu hari kau mati
Aku seseorang yang paling terluka
Setelah keluargamu, saudaramu
Bukan dia, yang kau gambar
Dengan air mata
Dengan darah segar

Bahkan kau tak bisa menggambarnya dengan senyum
Itu luka, selalu terbuka
Yang tertutup cuma dia
Matanya tertutup, tak menyaksikanmu
Terluka akibat perjuanganmu

Bukan salahmu
Setiap orang mempunyai cara mencintai masing-masing
Mungkin dia tak menangkap pesanmu
Aku juga begitu, aku selalu memahat luka kepada yang kucintai
Karena aku tidak mau memberi keseluruhan cinta hari ini
Sebelum benar-benar menjadi kekasihku

MH - 07/26/'13

July 19, 2013

Matamu layu

Tiada yang memberi air di matamu
Jangan kau membuangnya lagi
Air mata

Hingga layu, matamu bagai tanah tandus
Kantung air mata semakin kurus

Lahirkan sungai, tempati muara
Tak ada yang berlayar
Di sana cuma ada sekumpulan
Cerita kesedihan

MH - 07/19/'13

July 18, 2013

Hingga menghilang

Berpikir, hingga menghilang
Kemana? Angkasa katanya
Tidak ditemukan, apa tersesat?
Kemana? Masa lalu
Memperbaiki hidupnya
Agar tak menjadi mayat hari ini

MH - 07/18/'13

July 15, 2013

Kami menjual kegilaan

Mereka menagih uang tiap hari
Kepada kami, sekumpulan miskin
Tanpa alas kaki, kami menginjak duri
Di dunia yang kami tempati kemarin

Bagaimana membayar? Tempat sampah kosong setiap harinya

Akhirnya kami menjual kegilaan
Siapa yang membelinya? Silahkan
Mungkin saja mereka membuangnya kembali
Ke tempat sampah, lalu kami pungut lagi

MH - 07/15/'13

July 13, 2013

Di sini tak ada manusia

Sudah punah
Di sini tak ada manusia
Aku tahu itu, karena aku pun sama
Bukan manusia

Aku menjelma, menjadi fakta

Di sini hanyalah malaikat dan setan
Fauna yang lapar
Flora yang ketakutan
Siapa manusia terakhir?

MH - 07/13/'13

Pujangga fajar

Setiap pagi
Dia menyandungkan dengan merdu
Dengan syahdu
Bukan syair, bukan miliknya

Sampai kapanpun, dia takan mengaku itu ciptaannya
Yang dibaca beberapa kali, setiap hari
Di segala penjuru, menunggu
Bumi, membuatnya tidak bisu

MH - 07/13/'13

July 12, 2013

Yang mengetuk pintu toko siapa?

Yang mengetuk pintu toko siapa?

Misteri ini muncul setelah seseorang membeli palu di toko ini.
Saat ku tanya: "Untuk apa membeli ini, tuan?"
Dia menjawab: "Untuk menerormu!"
Aku tertawa, padahal ini lelucon tidak lucu.

Keesokan harinya, terdengar bunyi ketukan.
Memecahkan hening pada toko yang tidak laku ini,
Mungkin sebentar lagi bangkrut.
Hahaha, lantas aku harus mencari pekerjaan dimana?
Aku tertawa, padahal ini lelucon tidak lucu.

Keesokan harinya, terdengar bunyi ketukan lagi.
Memecahkan hening, juga kepalaku
Mungkin sebentar lagi bunuh diri
Hahaha, siapa yang mengetuk pintu toko ini?
Aku tertawa, mendekati gila dan kematian

Mh - 07/12/'13

Aku bukan antagonis

Ada yang merindukanku
Sembari menahan perih
Tak sanggup
Tak dianggap

Mengetuk-ngetuk hati
Berisik, tak terbuka juga

Takkan menikam, dari belakang

Percayalah,
Aku bukan antagonis

MH - 07/12/'13

July 09, 2013

Mati Separuh

Aku berharap mati separuh
Tak apa disfungsi tubuhku
Asal semua dosanya pergi

Aku berdoa pada bulan ini
Engkau tak membuang tubuhku
Biarkan dosa terdistorsi

Biarkan distorsi.....biarkan dosa terdistorsi
Tubuhku berfungsi
Lagi....akalku hidup lagi

MH - 07/09/'13

July 08, 2013

Berbagi nafas

Kita adalah sekumpulan
Makhluk yang dikurung waktu
Hidup meringkas arti kematian
Telah menunggu di depan pintu

Yang mati tidak bernafas lagi
Hadirnya menciptakan elegi
Menjadi nafasku ketika pergi

Pagi menjelma petang
Dan kita masih menjadi penantang
Yang takkan pernah tau kapan pulang

MH - 07/08/'13

July 05, 2013

Kerumunan yang kurindukan

Hari ini, seperti ritual hari lalu
Kita adalah kerumunan
Benar, kerumunan yang paling dirindukan
Apa cuma aku saja?

Kerumunan, aku membencinya
Kecuali hari ini, mungkin karena hujan
Bukan, berisik gerimis itu tak membantu
Melenyapkan kesunyian

Sampai kapan aku mencintai
Kerumunan ramai itu?
Kerumunan damai itu?
Pada hari ini?

MH - 07/05/'13

July 01, 2013

Kita abadi setelah mati

"Kita abadi setelah mati"

Itu bukan dongeng
Sampai orang-orang mati berbisik demikian
Mungkin dosa adalah penyumbat telinga
Kita tidak mendengarnya

Kita yang sebenarnya mati
Menunggu ketakutan
Diciptakan, sebelum padam
Berdosa lagi, dan lagi
Takkan berhenti

Bukannya sudah diingatkan
Dongeng itu membenarkan ceritanya

MH - 07/01/'13

Apakah akan kembali?

Apa akan kembali
Yang berlalu
Berkumpul selalu?

Tak ingin berdosa lagi
Dia berdoa ketika pagi
Entah siapa yang mendengar suara kecilnya
Atau dosa banyaknya?

Apakah akan kembali,
Waktu beberapa hari nanti?
Apakah akan mati?

Semoga suci.....semoga suci
Isi doanya di dalam guci

MH - 07/01/'13

June 22, 2013

Jawaban usia

Kita sering mencari
Arti lahirnya kotak sampah
Bersama isinya yang lebih muda
Sekaligus murah

Kita sering berdansa
Tanpa memegang kuasa
Kita sering bertanya
Tentang fenomena fana

Kita saling berpapahan
Sebelum menjelang kepunahan

Usia tak pernah menjawab

MH - 06/22/'13

June 20, 2013

Hanya berdua

Malam ini
Siapa yang bersaksi
Kita menangis bersama
Bukan terpaksa

Karena kita satu
Di jalan buntu
Bersama waktu

Karena kita mengerti
Tentang hati
Sebelum mati

Mataku, matamu, menangkap semua
Wajahku, wajahmu, membantah semua
Hanya berdua

MH - 06/20/'13

Ini bukan malam

Gelap
Di mata burung hantu
Hanya ada hitam pekat
Kental
Terlalu larut, kita diam
Di masa depan

Ini bukan malam

Daun pun berjatuhan, menunggu kita bicara
Waktu pun berputar hingga menua
Dan kita tetap dalam diam
Diam saja, tetap saja
Tak pernah bebas, selalu salah
Telah lepas, tak ada yang mengalah

MH - 06/20/'13

June 13, 2013

Kau bukan sebuah puisi

Kau bukan sebuah puisi
Sebentuk komposisi
Membuatmu hidup
Menghirup redup

Lihat, kau bernafas
Semesta memanas
Gelisah terbias

Apa lidahmu mengenal rasa?
Silahkan mencicipi cinta
Manis, pahit, bercampur
Melebur, lidahmu hancur

Tidak salah lagi, kau hidup

MH - 06/13/'13

June 11, 2013

Menunggu tertidur

Aku terbangun
Termakan amuk mimpi
Selalu terbangun
Belenggu tak berhenti

Tengah malam
Ada yang merayu: "Silahkan tidur kembali"
Berhenti kompromi
Aku ingin terlelap sendiri

Sampai mati

MH - 06/11/'13

June 06, 2013

Ceritamu sebatas perahu yang mengejarmu

Lembayung senja
Kemanakah dirimu setelah ini?
Laut tidak pernah tahu
Perjalananmu setelah kembali

Kau tidak pernah bercerita
Hingga pagi, angkasa membiru
dan hadir kembali

Apakah ceritamu sebatas perahu yang mengejarmu?
Ombak-ombak liar dihantamnya, hingga luka-luka
Pada akhirnya hanya menggurat kecewa
Kamu tinggalkan.....

MH - 06/06/'13

June 04, 2013

Mengapa hujan datang?

Mengapa hujan datang
Di saat kau bersedih?
Bisakah kau menjawabnya?

Aku menjawab dengan opini:
Karena hujan merasakan kesedihanku
Terlarut, hingga irama airnya tidak karuan
Mencekam, mencekik kesedihan itu hingga mati

Mengapa hujan datang
Di saat kau sibuk?
Bisakah kau menjawabnya?

MH - 06/04/'13

Sebuah sayembara

Muncul sebuah rumor
Raja mengadakan sayembara:
"Siapa yang paling terkuat dialah yang dapat menikahi putriku!"

Lalu, hadirlah para petarung-petarung terkuat di daerah itu
Mereka saling menghabisi satu sama lain
Hingga terlihat satu petarung, berdiri dengan gagah

Raja tidak puas
Lalu raja menambahkan syarat gila untuk petarung itu: "Bunuh semua rakyatku hingga tak bersisa!"
Petarung itu menyanggupi syarat tersebut
Dia mengetuk pintu-pintu rumah, dan membunuh para penghuninya
Lalu, ketika dia bertemu seorang anak kecil
Dia mengangkatnya, lalu memenggalnya. Korban terakhir yang diistimewakan
Ritual telah selesai!

Ketika dia pulang, sambil memegang kepala anak kecil itu
Di hadapan raja, dia melempar kepala anak itu lau menangkapnya kembali
Melihat bola mata anak itu, seperti bercermin, dia melihat wajahnya sendiri
Seketika dia mengambil pedang, dan membunuh dirinya sendiri

Raja panik, siapa yang bisa menikahi putrinya?
Rakyatnya sudah habis
Putrinya menjadi gila, dan menusuk ayahnya
Raja pun tewas
Lalu putri itu meminum racun, yang sudah lama dia meraciknya
Putri pun tewas di tempat dengan anggun
Bernoda darah

Pertanyaan:
Mengapa petarung itu membunuh dirinya sendiri?

MH - 06/04/'13

Pagi ini

Pagi ini
Bukan untuk penghisap cerutu,
Bukan pula untuk penikmat anggur
Mereka tidur lebih malam,
Terlelah lebih dalam

Tempat tidurnya seperti makam!

Bangunlah!
Di luar sana ada yang menanti
Memanggil-manggil sebelum mati!

MH - 06/04/'13

June 03, 2013

Gaduh hampa

Mereka selalu begitu
Berisik ketika malam
Tanpa bisik-bisik

Mereka gaduh membuat rumah
Mereka dengan dunianya

Aku yang melihat mereka hanya bisa terkulai
Dibius hampa

Oh, teman. Mungkin kita bisa tertawa bersama
Sebelum aku menulis obituari sendiri

MH - 06/03/'13

June 02, 2013

Di mana keramaian ketika malam tiba?

Tradisi ini berulang kembali: malam ini sepi
Tak ada berisik, di sinilah ketenangan
Tetapi kita lewati, mata ini ingin mati

Berisik itu selalu hidup
Tapi kita lewati dengan telinga tertutup
Berkata: ingin kucopot saja telinganya!

Oh, aku mencari keramaian
Pada gelap malam

(dan seketika kudengar suara-suara berisik dari arah sana)

Oh, itu suara perut mereka yang kelaparan
Mereka merapalkan mantra: janji pemerintah
Wajahnya memerah, mereka marah

Aku tidak percaya ini malam

MH - 06/02/'13

Aku masih hidup, tetapi mati

Tak ada mentari di malam hari
Taman itu sepi, tak ada yang berlari
Sunyi, kedua kaki itu dilepas sebelum tidur
Rumornya sih, agar tidak berisik

Aku belum tidur
Seperti biasanya, aku mencari letih
Dia tak pernah bersemayam pada pukul segini

Setelah ini, ketika mataku tertutup
Sayap itu muncul pada tubuhku
Percuma, tubuhku disfungsi
Denyut merindukan arteri
Nafasku tak berguna lagi
Karena sejak itulah aku mati

Sama sekali
Aku belum dekat kepada-Nya

MH - 06/02/'13

June 01, 2013

Setengah tiga

Setengah tiga, tengah malam
Kerjaku hanya tertawa saja
Benar, tertawa saja

Tak ada yang bisa membuktikannya
Karena aku sendiri
Benar, aku sendiri

Hanya Tuhan yang menyaksikannya
Benar, Tuhan menyaksikannya

MH - 06/01/'13

Kecupan hangat

Secangkir teh ini
Hangat sekali
Mungkin telah kau kecup
Sebelum aku memikirkanmu

Sungguh, sebenarnya aku tidak tahu apa yang membuat teh ini hangat?

Oh, ilusi
Pada kesendirian ini
Hadirkan dia bersamaku
Biarkan dia untukku

Dan, sungguh kecupan hangat itu tak terasa sebelum kau milikku seutuhnya

MH - 06/01/'13

May 31, 2013

Matahari malam

Matahari malam.....
Kau terbit di hati
Bunga yang ku siram tadi pagi
Hangus olehmu

Bulan pun menangis
"Aku tak punya peran lagi", isaknya
Lalu pergi

Matahari malam.....
Kau terbitkan luka
Dan hilang

Oh, kucari sampai pagi
Kau tak kembali.....

Matahari malam.....
Sudikah kau kembali?
Kekecewaanku padanya sangatlah dalam
Hanguskan
Hingga hitam.....

MH - 05/31/'13



Malam yang panjang

Pada malam yang panjang, aku sendiri
Aku merindukan rindu
Dia hilang sejak lama
Sejak hati ini menjadi rongsokan
Tidak bisa di daur ulang

Aku ingin kembali

Oh, Tuhan
Tak seorang pun yang percaya
Harapku terselip cahaya

MH - 05/31/'13

May 29, 2013

Siapa berikutnya?

Aku berjalan
Pada gelap pekat
Yang mereka sebut itu
Masa depan

Tiba-tiba aku hilang
"Siapa yang menelannya?", mereka berteriak
Aku berdehem

Semuanya terlihat dalam gelap
Mereka lebih terang, lebih mencolok
"Oh, siapa berikutnya?", aku tak sabar

MH - 05/29/'13

May 28, 2013

Bertemu di mimpi saja

Jika suatu hari kita berpisah
Kita bertemu di mimpi saja
Benar, di mimpi saja

Kita jelajahi mimpi
Sampai akhir, sampai di destinasi
Di mana kita dapat
Bercengkrama bebas
Seperti puisi

Mimpi itu terbakar bersama api
Tapi abadi di hati yang sepi

MH - 05/28/'13

Aku kalah oleh hujan

Pagi ini, aku dikalahkan hujan
Aku melewati mimpi
Dan terbangun
Lalu suara-suara itu terngiang
Di telingaku, gerimis

Tak ada yang tumbuh
Padahal sudah subuh

Aku dikalahkan hujan.....

MH - 05/28/'13

May 27, 2013

Kita bertemu di taman makammu

Kukemasi barang-barangku
Saatnya pergi jauh
Mungkin keliling Eropa,
Atau cukup Amerika saja?
Aku tak tahu

Tenang saja
Aku pasti kembali
Merawat makammu

Tak kusangka, batu nisan itu
Lebih usang dan setia menjagamu

MH - 05/27/'13

May 26, 2013

Frenia

Frenia,
Mengapa kau belum tidur?
Tubuh ini menginginkanmu pergi
Dan temui janji di mimpi

Kita terikat
Kita melekat
Pada warna biru yang pekat
Kita dekat

Frenia,
Tidurlah sebelum pagi
Temui aku di mimpi
Dan bangunlah sebelum pergi

MH - 05/26/'13

May 25, 2013

Penjelajah waktu

Menjelajah waktu
Kuputar jarum jam itu
Berbalik arah
Tetap saja, aku tak bisa
Kembali muda

Tetap saja sama
Masih tahun 2013

Kunikmati tubuh ini
Sampai membatu

Kita memang bodoh
Sebelum sejarah menemukan kita
Punah, dan melebur bersamanya

MH - 05/25/'13

Lagu ini tidak ada habisnya

Silahkan dengar
Lagu ini tidak ada habisnya
Menggerogotimu hingga akhir
Kepala, tangan, dan kaki
Lagu ini tidak ada habisnya

Lagu ini tidak ada habisnya
Kita sudah berbaris sejak lama
Kita pun menari sejak lama
Tak ada temu hentinya
Lagu ini tidak ada habisnya

Lagu ini tidak ada habisnya
Sampai arteri lelah bekerja
Lagu ini tidak ada habisnya
Sampai kita menghirup celaka
Lagu ini tidak ada habisnya

MH - 05/25/'13

May 24, 2013

Perahu tua


Oh, perahu tua
Di sini punah keindahan
Lautan sampah
Dan kau kokoh di sana

Oh, perahu tua
Apa kayumu rapuh
Setelah tertiup badai
Sekitar pantai

Oh, perahu tua
Bisakah kau seperti dulu
Mengantarku yang telah mati 2 kali
Ke surga?

MH - 05/24/'13

May 23, 2013

Pasir pantai

Pasir pantai
Sesederhana itulah
Aku mengajakmu bahagia

Menulis namamu
Mengukir senyummu
Berdampingan selalu

Cakrawala menyaksikan
Senja tenggelam dan padam
Api unggun menari anggun

Bulan dengan pesonanya
Kita dengan diamnya
Tetap indah

MH - 05/23/'13

May 21, 2013

Tinggalkan namamu

Suatu hari, aku rindu
Pseudonim itu selalu berputar di kepalaku,
Siapa namamu?

Yang ku tahu: kau hilang begitu saja

Jejakmu hilang
Jejakmu hilang, tidak bilang-bilang
Kapan pulang?

Setidaknya, luangkan waktu untuk tinggalkan namamu

MH - 05/21/'13

May 17, 2013

Riwayat Tweet 16-17 Mei 2013

16-05-2013 - 

Kita sudah biasa, berpisah di antara ruang-ruang sempit bernama waktu

17-05-2013 - 

Terkadang yang bersebelahan itu lebih jauh, seperti minggu dan senin

May 16, 2013

Kulihat siluet seseorang gantung diri di bulan

Biarkan aku menulis
Hingga mendapat kabar hari ini
Seseorang telah menginjak bulan
Dan mengakhiri hidupnya
Gantung diri, bersisa siluet
Bintang sebagai saksi bisu
Membisikkan malam
Menangis, turunlah hujan
Bukan duka
Tanda khidmat berdoa

Tapi tetap saja
Dia sudah tidak bernyawa
Apa aku harus meninggalkan sajak di makamnya?
Siapa yang membawanya kembali ke bumi?
Lagipula, siapa yang percaya berita ini?
Surat kabar selalu berbohong

MH - 05/16/'13

Sebentar saja

Sebentar saja
Jangan lama-lama
Sebelum aku kumat
Akal sehat hilang
Nanti tak bisa pulang
Ke surga

Cepat, ini sudah malam
Sebelum tersesat
Tutup mata
Sebelum buta
Sebelum pukul dua
Tengah malam

MH - 05/16/'13

May 13, 2013

Cinta tak perlu.....

Cinta tak perlu pseudonim
Cukup dengan nama sederhana,
Itu lebih bahagia

Cinta tak perlu pesona
Seperti gadis-gadis pesolek kota
Dia indah dengan sendirinya

MH - 05/13/'13

May 12, 2013

Jangan takut aku membencimu

Jangan takut aku membencimu
Jika aku menyiram air ke kepalamu,
Bunga mekar di atasnya
Mungkin mawar, mungkin melati
Atau tulip, ah tak mungkin
Kamu bukan keturunan Belanda

Jangan takut aku membencimu
Jika aku mengirimmu ke Venus,
Mungkin kamu bisa kaya,
Bertambang emas di sana, ah tak mungkin
Aku akan menjemputmu kembali

MH - 05/12/'13

May 11, 2013

Bukan suaraku

Berisik pecah
Di sini abnormal
Aku masih sempat membual
Silahkan tutup jendelanya, juga kupingnya
Agar tidak terdengar
Suara-suara melengking, ingin mati
Itu bukan suaraku

MH - 05/11/'13

May 10, 2013

Kompetitor

Seperti gelas, penuh kekosongan
Mungkin akan saling akrab
Jika disuguhkan segelas anggur, dan sebungkus rokok
Sayang, tak ada yang mabuk di sini
Tak ada pecundang
Hanya kompetitor,
Berdarah panas
Sepertimu

MH - 05/10/'13

May 09, 2013

Angin Malam

Malam ini sungguh mulia
Mungkin umurnya masih belia
Di bawahku

Sebaliknya, aku cuma mengingat kesalahan

Silahkan bicara bagi yang mulutnya bersih
Berpura-pura pun percuma,
Lekukan tubuh cuma bisa diam
Tak ada yang membela

Kasihan. Kalah telak

Sedih mengingatnya
Mengingat ini masih tengah malam,
Aku malah bergurau ga karuan

MH - 05/09/'13

May 08, 2013

Dalam Hati

Detik-detik berlalu,
Malam ini tak ku temukan rindu
Dengan amarah, menemani prahara
Kekanak-kanakan,
Aku sakit, aku mati
Menderita.....

Bagaimana jika yang ku rindukan hanya maaf,
Tapi tak menemukanmu dalam hati?

Aku takut pagi ini sunyi

MH - 05/08/'13

May 07, 2013

Nafas

Kata, ia selalu mengudara
Angin pun membawanya pergi
Daun pun ikut serta,
Takut tidak punya teman

Kasihan, kapan kau berhenti,
Membuat prosa?

MH - 05/07/'13

May 03, 2013

Aku ingin semuanya sama

Sebatas asal bicara, aku ingin semuanya sama:
Biarkan meja itu di tempatnya,
Biarkan gelas itu kosong,
Biarkan aku menghuni tempat ini sendiri

Senja, silahkan berlalu
Fajar, silahkan datang
Aku menyambutmu

MH - 05/03/'13

Riwayat Tweet 03-05-2013



Apakah membaca hatimu termasuk tanda mencintai?

Kita mencintai apa?

Kita mencintai apa?
Menyentuh jemari pun enggan
Apalagi pelukan

Kita melirik seadanya,
Bahkan merayu pun malu
Lebih suka bertatap muka dengan perilaku

Tak perlu berlimpah,
Cukup sedikit saja
Bukan sajak yang memanggil cinta,
Bukan pula tentang monopoli hati
Aku mencintai kamu, dan juga hakmu
Karena cinta itu tiga pelaku
Benar, cinta itu tiga

MH - 05/03/'13

May 02, 2013

Tulisan ini kupersembahkan untuk diriku sendiri

Pada suatu pagi, dia berbicara sendirian
Tentang kapan bertemu Rasul di mimpinya?
Harap itu mudah, kebetulan saja dekat
Melekat, dan hari ini pun sama

Hari ini pun sama, dia masih sendirian
Semenjak fajar datang, sembari bertanya
"Kapan hujan datang?"
Ini terlalu klise baginya

Apakah pendosa hanya diizinkan berharap?

MH - 05/02/'13

May 01, 2013

Mungkin saja

Mungkin saja, hidup itu biasa
Seringan mengabaikan pelajaran
Di sekolah

Mungkin saja, kita saling lupa
Dengan nama masing-masing
Memulai ulang

Mungkin saja, waktu tak peduli
Tentang siapa kita
Yang ditelannya

MH - 05/01/'13

Si Penulis Miskin

Si penulis miskin
Jasadnya hilang
Entah apa yang diharapkan
Mungkin jasadnya mahal,
Padahal seorang miskin

Tapi entah kenapa
Tulisannya hidup
Nyala ketika redup
Hingga kata penutup

Mungkin saja dia guruku
Walau belum pernah cium tangan
Mungkin telah dimakan cacing

Apa yang diharapkan cacing,
memakan seorang miskin?
Apa ingin menjadi saksi,
bahwa dia mati, meninggalkan puisi?

MH - 04/12/'13

-Tribute to Wiji Thukul-

April 30, 2013

Pengkhianat

Di dalam pengkhianatan selalu ada secawan anggur
Memabukkan, terjerat dalam harumnya
Hilang begitu saja kesetiaan yang erat
Seperti sepatu dan pasangan kaos kakinya
Merdeka, aku akan membuatmu terluka

MH - 04/30/'13

April 18, 2013

Deklarasi

"Aku seorang nisbi, bukan absolut.
Aku seorang hamba, bukan adimanusia"

Lalu deklarasi ini berakhir, meninggalkan satir

MH - 04/18/'13

April 17, 2013

Kau anggap Aku apa?

Kau selalu meminta,
Aku selalu memberi
Lalu kau lupa
Hanya itu

Hingga kau kembali
Ke titik temu
Ruang yang semu
Kau bertamu

Kau anggap Aku apa?

MH - 04/17/'13

April 16, 2013

Toko Kenangan

Hampir 6 tahun berlalu
Toko kenangan itu masih ada
Rupanya berubah, pegawainya juga
Tak terasa lagi kenangan
Musnah digusur zaman

Tetapi tetap saja
Riwayat takkan pernah menjadi mayat
Bagiku, sejak kehilangan muka

MH - 04/16/'13

April 15, 2013

Kata

Mungkin ketika kamu menutup mata
Aku dianggap gila oleh Tuhanku
"Bagaimana cara membahagiakanmu esok?"

Aku selalu memikirkan,
"Apakah berdosa ketika dekatmu?"

Hati, akal, nafsu, cinta

Maaf jika aku menyisihkan dosa kepadamu
Aku memang bodoh dalam berdiplomasi
MH - 04/15/'13

April 12, 2013

Musim Euphoria

Aku sudah bosan dengan senja,
yang selalu terpilih menjadi sajak
Aku ingin kita abadi,
dalam tulisan yang menurut kita berarti

Aku ingin menjadi udara
Menjemputmu, bersama bulan
Kupu-kupu dan bunga

Aku takkan membawamu terbang
Kita berjalan kaki saja
Mengabaikan lelah gundah bersama
Hingga datang musim euphoria

MH - 04/12/'13

Minimalis

Kau bukanlah cerita yang berakhir dengan "selamat tinggal" :)

MH - 04/12/'13

April 09, 2013

Riwayat Tweet 08-04-2013



Rindu dan cemburu, sepasang kekasih kental nan romantis :)

April 08, 2013

Jatah Malam

Malam ini sudah ada jatahnya

Separuh untuk mata tertutup
Separuh untuk mulut diam
Separuh untuk telinga disfungsi
Separuh untuk sepasang kekasih
Separuh untuk si penyendiri
Separuh untuk si insomnia

Ada lagi yang membaginya dengan bulan
Agar pagi bersembunyi dalam iri

Sepertiga untuk Pemberi malam
Sial, aku lupa memejamkan mata!

MH - 04/07/'13

April 04, 2013

Apakah akan berbeda?

Apakah pagi nanti berbeda?
Aku akan bertemu bulan,
Berdampingan dengan bintang,
Bersama angin malam di angkasa
Dan mendengar banyak
Anjing galak menyalak

Apakah malam ini berbeda?
Aku menunggu cerah
Bukan merah

MH - 04/04/'13

Pilihan

Bijak diinjak,
Jahat dijilat
Mental budak,
Jiwa kumat

MH - 04/04/'13

Bagiku sama saja


Kalau menunggu waktu
Sambil melihat jam, pasti lama
Tak sabaran, aku ingin putar saja jam-nya
Menuju hari minggu, kemudian sabtu, lalu jum'at
Seterusnya hingga senin

Aku tau, kau membenci senin
Seperti mantan pacarmu
Kau lewati begitu saja
Esensinya tidak ada

Bagiku sama saja,
mengingat aku seorang pekerja

MH - 04/04/'13

Dalam Kerumunan

Dalam kerumuman asing,
Aku adalah seorang kasihan
Terbungkuk dengan tongkat
Dan diguyur derasnya hujan
Kuyup dan beku

Kulihat sekitar kerumunan
Hanya aku yang basah
Hanya aku yang tertawa, tidak mengerti
Siapa yang dapat mengajariku?
Aku ingin jadi pencipta

MH - 04/03/'13

April 02, 2013

Riwayat Tweet 02-04-2013


Kemarin aku mencintaimu, sekarang masih, besok pun masih. Bukan berarti aku gila kan?

Biarkan pagi ini aku berisi puisi, Ini pun sebuah misi

Kata pepatah aku bisa menjadi apa saja, bisakah aku menjadi pendamping hidupnya?

Sudah, biarkan aku keluar dari pintu sana. Mungkin di sanalah aku bertemu kemerdekaan

April 01, 2013

Siapa yang gila?

Mungkin mereka sudah lama gila
Mereka memusingkan yang fana

Aku, adimanusia, yang terlelap di dalam sajak
Dalam sehari aku memuntahkan ribuan kata
Mencela sedetik dari mereka

Apa aku yang gila,
karena memikirkan orang gila?

MH - 04/01/'13

Kamu

Aku, di ujung pesisir itu
Mengapa selalu terlihat adinda di sana?
Siapa yang kau tunggu?

Aku di sini, bukan di sebrang
Aku bukan di mercusuar
Aku bukan di lambaian bendera

Lihat aku, aku di sebelahmu
Bukan di kepakan sayap itu
Aku tak butuh terbang untuk menghampirimu

Aku yang kecil di sini
Dan cinta yang besar di sini :)

MH - 03/29/'13

Andai Kalian Tahu

Aku ingin mencintai batu,
Bukan gila, jangan cemas
Aku masih di atas garis batas

Aku tidak menyembah batu,
Batu bukan berhala, yang berhala itu uang
Hingga tanah-tanahmu di buang

Aku berteman dengan batu,
Jangan jadikan mereka jahat
Menyapa pada liang lahat

Ku tegaskan sekali lagi, aku tidak gila!

MH - 04/01/'13

March 29, 2013

Sajak Pujangga

Hai pujangga, apakah lehermu sesak karena tiap hari kau berteriak, memilih-milih kata hingga bolak-balikkan paksa mereka, bahkan kau pelintirkan dan patah?

MH - 03/29/'13

March 23, 2013

Bunga di sana


Mungkin kita terpisah sementara
Menjadi fragmen-fragmen indah
Atau mungkin benih-benih
Dan menjadi bunga di suatu tempat
Mekar dengan sendirinya
Walau tidak bersama.

MH - 03/23/'13

March 22, 2013

Apa aku lupa dengan Tuhan?

Di dapur
Jari tersayat pisau
Aku mungkin lelah,
Atau pisau itu haus darah?

Itu sakit rasanya
Dan aku tertawa
Bukan karena gila
Karena itu obatnya
Jangan pura-pura

Apa aku lupa dengan Tuhan?
Sekejap saja
Tercipta bencana

MH - 03/22/'13

March 17, 2013

Ruang Tunggu

Terlalu lama ku menunggu
Hingga nyamuk-nyamuk itu mengganggu

Rumput itu meninggi
Roti itu berjamur
Akar itu merambat
Laut itu pasang
Besi itu meleleh

Aku tetap terjaga
Hingga fajar tiba

Waktu itu singkat
Tetapi lambat

MH - 03/17/'13

Waktu untuk Merindukan Seseorang

Pukul 01:54
Apakah ini waktu untuk merindukan seseorang?
Mungkin dia sudah terlelap
Mati dicekik malam
Lampu padam

Aku berbisik dalam hati
Apakah kau dengar? Jelas tidak
Oh, mungkin aku terkutuk malam ini
Hening dan bising di sini

MH - 03/17/'13

March 16, 2013

Serigala-serigala itu


Serigala-serigala itu
Membentuk kelompok
Berbaris, di depan itu pemimpinnya
Mengejar rusa jantan

Rusa itu hanya memakan rumput
Atau dedauan di pohon itu dengan tenang

Andai dia punya taring
Tetap saja kalah
Karena kakinya lumpuh
Jikalau kaki itu seperti kuda
Tetap saja kalah
Karena sendirian

Sungguh dunia itu tidak adil
Karena aku selalu membela serigala, agar menang

MH - 03/16/'13

Menunggu Bulan Baru

Selama bekerja
Akhir bulan ku terima upah
Lalu hilang sudah
Seperti dimakan rayap

Kantongku kempis
Apalagi dompet, tipis
Tak ada isinya, miris

Tak apalah
Di sana masih ada barang berharga
Foto ibu-bapak, dan perempuan seberang sana

MH - 03/16/'13

March 14, 2013

Sejak Menulis

Sejak mulai menulis
Aku bosan dengan kata "Aku"
Kucari kata yang lain
Tidak ada yang cocok

Lalu ku berpikir
Aku bosan dengan kata "Bosan"
Lalu ku menulis lagi

MH - 03/14/'13

Ada Seorang Dukun

Ada seorang dukun
Katanya sakti
Ternyata sama saja
Tetap saja bisa ditekan
Tetap saja butuh uang

Ada seorang pasien
Katanya pintar
Ternyata mereka salah
Tetap lebih pintar kera
Peliharaan gurunya

MH - 03/14/'13

Suatu Hari di Pasar Malam

Dia sudah bosan menunggu hujan
Maka dia sibukkan dirinya berjalan-jalan ke pasar malam
Berfoya-foya hingga habis harta yang dibawanya
Sebenarnya bukan urusanku dia mau berbelanja apa
Tapi aku kasihan padanya
Hujan sudah datang menjemputnya

MH - 03/14/'13

Gelombang

Entah kenapa aku memikirkan gelombang, padahal aku berdiri di atas pasir
Entah mengapa aku masih memikirkan gelombang, padahal tubuh ini tidak goyah
Mungkin aku terlalu lelah, aku butuh segelas air, atau mungkin hujan
Mungkin aku menjadi tua, aku butuh sebuah tongkat, atau mungkin keranda

MH - 03/14/'13

Ujung Jalan

Lantunan harmonika itu membuat lupa
Hingga terdiam, lupa akan rumah
Bahkan lupa apa nama lagu ini?

Padahal sebelumnya tidak pernah mendengarnya

Sudah setengah lima di perjalanan, menatap jendela
Di luar hujan, titik air menghias bayang wajah
Seketika lupa siapa yang berada di bayangan itu?

Tidak senada dengan kenyataan

MH - 03/14/'13

March 11, 2013

Sejak Dulu Aku Sadar

Sejak dulu aku sadar,
Sukar mengerti bahasamu,
Dibanding menghafal harga sayur-mayur,
atau barang elektronik, atau perabotan, atau apapun di pasar

Hingga aku belajar,
Mengenal kata, mengenal nama,
Berawal huruf A, bertemu si kembar di beranda

MH - 03/11/'13

March 08, 2013

Menunggu.....

Oh, aku dan semesta pun lapar menunggu terbit bianglala

MH  03/08/'13

March 07, 2013

Si Pemalu

Hening, bukan! Aku ingin bicara,
Aku sedang mencari di mana kata
Apakah terselip di semak belukar?

Kutemukan kata, tunggu! Aku ingin bicara
"Sial, kembalikan mulutku! Aku belum bicara!"

Kau berikan mulutku, tunggu! Aku ingin bicara
"Sial, kembalikan waktuku!"












MH - 03/06/'13

March 01, 2013

Opini

"Aku selalu senang setiap Jum'at, bukan awal bulan.
Aku selalu berharap setiap hari, bukan awal bulan."

MH - 03/01/'13

February 21, 2013

Mungkin Aku Gagal Menjadi Induk

Kau, aku lupa siapa namamu?
Sejak kapan kau bisa berjalan sendiri?
Sejak kutinggal? Apa aku pernah mengajarimu?
Tidak pernah? Apa yang aku ajarkan selama ini?
Tidak ada? Apa yang aku lakukan selama ini?
Kau tidak tahu? Apa aku pernah di sampingmu?
Apa? Aku tidak pernah berada di sampingmu?
Lalu, di manakah aku berada?
Tidak tahu? Apa kau ingat namaku?
Tidak? Aku tak percaya ini?
Hey, siapa yang menghidupkan mesin itu?
Kau yang menghidupkannya? Aku lupa siapa namamu?
Sejak kapan kau bisa menghidupkan mesin itu sendiri?
Sejak kutinggal? Apa aku pernah mengajarimu......

Dan seterusnya aku menanyakan hal yang sama,
.....sebenarnya, aku ini sedang apa?

MH 02/21/'13

Sebelum Kau Lupa

Sejarah mengajarkan:
Silahkan memberontak
Tanah jajahan yang mereka injak
Baik pria berkumis tebal
Atau pria berdasi rapih itu

Sebelum menghilang
Entah diculik siapa?
Sebelum kau tidak bisa makan
Bersama keluarga
Sebelum kau lupa siapa itu keluarga?

Kental sebagai pengingat,
Arsip agar kekal

MH - 02/21/'13

February 12, 2013

Aku Sebut ini Bukan Tentang Kemarau

Sepucuk surat yang kau kirim dahulu
Tergesa-gesa ku membuka, mengharap ada waswas di dalam
Bukan, bukan karena aku senang kau terluka
Masa bodo dengan air tak terbendung itu
Tak perlu musik klasik pembawa tenang
Atau lentera pembawa terang......

Aku hanya ingin meyiram pohon tua itu
Di tanah basah yang berubah kering ketika kemarau
Selamat tinggal, ku harap kau mengirim balasan surat ini.....

MH - 02/12/'13

February 09, 2013

Penyakit Tuhan

Zaman dahulu kala, orang tua itu berkata:
"Sombong itu adalah pakaian Tuhan"

Lalu kutemukan banyak Tuhan-Tuhan di bumi
Seketika aku sakit, kupanggil Tuhan untuk mengobati
Tuhan itu lumpuh tak berdaya

Sejak itulah, tak sadar aku menendang Tuhan
Menertawakan Tuhan yang tak bisa mengobati penyakit ini
Sebut saja: penyakit Tuhan

Lalu aku sadar, mereka bukan Tuhan
Mereka pembangkang, termasuk aku, Tuhan.....

MH - 02/09/'13

Aku Lupa

Tak kusangka, ternyata kau sangatlah rakus

Seberapa laparkah engkau?
Sudah habis kata yang kuhidangkan hari ini untuk memujimu

Kau lupa, kau hanya memintaku sekali
Aku lupa, memberimu berkali-kali

Aku salah memuji, tak mungkin pula aku mencaci
Sejenak aku lupa ada Dia di sini

MH - 02/09/'13

Dia......

Perasaan ini, mungkin aku rindu padamu.....

Mungkin aku lebih rindu tulisanmu,
Berbanding terbalik dengan tulisanku

Mungkin aku lebih rindu bercengkrama denganmu
Walau kita tidak pernah bertatap muka
Kau bersemayam dalam relung
Apa kau bertapa di sana?
Apa kau nyaman di sana?

Aku tak bisa mengintipmu,
Karena tulisanku bersemayam pada rahim literatur milikmu
Literatur tentang Dia-lah diatas segalanya.....

MH - 02/09/'13

February 08, 2013

Sejak Kapan

Sejak kapan kakiku kaku
Terlilit semacam akar atau ular
Gemetar, beku di sekitar

Dan, entah mengapa aku latah
Ketika aku berada di tepi,
tanpa menengguk air maupun api

Aku tak bisa menelan besi dihadapanmu
Dan, ketika kau menoleh, aku bahkan bisa menelanmu

Aku tak tertarik pada obor yang digenggam Liberty itu, melelahkan.....

MH - 02/08/'13

February 07, 2013

Sebelum Pagi

Aku, yang sudah memberi jejak ini
Menunggu kalian membawa rindu
Ku harap terang, bukan dengan kobaran api
Sebelum diriku menjadi sajak sendu

MH - 02/07/'13

Teritorial negara insomnia!

Di suatu wilayah, yang padat penduduknya
Di mana gelap sebagai pelita,
dan keburukan sebagai kiasan

Aku bergulat dengan keheningan kering
Untuk merebut waktu yang terkikis, kritis

Teritorial negara insomnia!

MH - 02/07/'13

February 04, 2013

Penggumam

Penggumam itu....menggambar awan mendung
Sebentar lagi hujan, dia menutup mata
Sebentar lagi reda.....

Penggumam itu.....melukis indah pelangi
Sebentar lagi cerah, dia menutup kanvas
Sebentar lagi hilang.....

MH - 02/04/'13

February 03, 2013

Jangan Kau Sapa Aku

Aku, sedang berdiri di kamar, tak penting
Takkan ada yang akan membayar untuk itu
Aku tak memikirkan itu

Seketika aku membuka lembaran,
tentang dirimu, di imingan, khayangan
Ku campur adukkan semuanya....

Dan ketika kau memainkan peran
Sebagai pembungkam, aku tak percaya itu
Aku tak memikirkan itu

Dan sudah, aku telah menyekat hatiku
Ketika aku sadar, kau mengikat kaki ini
Dengan rantai panas

Dan sudah, aku telah memenggal leherku
Setelah ku tahu, kau akan memotong tangan ini
Dengan pisau tajam

Jangan kau sapa aku, sebelum kau menempati surga

MH - 02/03/'13

February 01, 2013

Monolog

Cemburu itu bukanlah angin,
yang lewat begitu saja tanpa izin

Kecemburuan itu bak buku,
mengungkap diksi dibalik prediksi

Akulah buku, akulah kecemburuan itu,
dan kamulah buku, kamulah kecemburuan itu

Aku melahirkanmu, kamu melahirkanku,
Terimakasih telah melahirkanku.....

MH - 02/01/'13

January 23, 2013

Nilai

Hapus cerita lama
Tentang hal yang diidamkan
Hingga terlahir kebencian,
yang melahikan muak

Bagai daun yang menguning, kemudian gugur

MH - 01/23/'13

Penantian

Mata ini belum tertutup
Takkan tertutup, hingga kau aman
Tersadar dari mimpi buruk
Terjaga dari malam yang sesak

Bersabarlah.....
Aku pasti akan terlelap
Ketika kau merasa tenang
dan ancaman telah tiada

Bersabarlah....
Saat aku harus melunasi hutangku
Saat harus menjual diri dengan harga yang layak

MH - 01/23/'13

January 18, 2013

Plastic Family

Oh, hujan.....

Kami terlahir karenamu
Walaupun hidup kami singkat
Biarkan kami berpesta di bumi
Izinkan kami berlari-lari
bak menari di bawah rintikmu
Kami ingin melihat dunia

Terima kasih

Bumi, 18 Januari 2013

Plastic Family

MH - 01/18/'13

Wajah Bumi

Di mana wajah bumi,
yang telah rata dengan aspal?

Di mana rambut bumi,
yang telah terbakar oleh api?

Di mana otak bumi,
yang bahkan telah lupa mengurus diri?

Aku gila memikirkan mereka, mereka gila menyalahkan hujan
Dan aku gila memikirkan diriku sendiri

MH - 01/18/'13

January 07, 2013

29 Desember


Biarkan sementara saja
Aku memikirkanmu
Beserta kesalahanku.....

Biarkan sementara saja
Aku berpikir jauh
Untuk mempercepat waktu
Apakah aku bersamamu?
Kapan aku melukaimu?
Aku ingin tahu segalanya
Sebagai manusia....

Aku ingin tahu di mana kebahagiaanmu
Apakah bersamaku?
Mungkin Dia.....
Kebahagiaan kita bersama-Nya
Bersama-Nya.....

MH - 12/31/'12
© Aksara Angkasa 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis