Berputar malam-pagi-malam, ku tetap tak mampu
Menyebut namamu, kekasihku. Berlarut-larut
Mendatangimu dengan cahaya lampu di jalan-jalan
Di gedung-gedung secara percuma, kau lebih terang dari hadirku
Dan ketika pagi dipaksa menjadi senja
Mengadahkan kedua tangan, erat, berdoa
Semoga kau menjelma jarak, bukan waktu
Yang tak terukur hilangnya ditatapku
Semoga saja sepasang tangan palsu yang kuberikan kepadamu
Kau erat selalu dengan doamu
MH - 04/23/'16
0 comments:
Post a Comment