March 28, 2016

Berbagi bahagia

Habis sudah, kehampaan
Mendengar bahagia
Dari seseorang, tak dikenal
Rupanya, tinggalnya

Aku di sini, tersenyum
Mengingat bahagia lalu

Mungkin saja, kabarmu
Mengirim bermacam-macam pesan
Kepada kekasihku suatu masa
Untuk menghuni relungku kelak

MH - 03/28/'16

Lelaki yang dipaksa kembali ke masa lalu

Aku memilih gila, bila mencintaimu
Menjelma semacam rutin ibadah

MH - 03/28/'16

March 22, 2016

Membedah para tubuh

Tubuhnya aroma kopi,
Dengan remeh  menilai
Pahit dan hitam, riwayatnya
Kini berada di ujung lidah

Tubuhnya rimba hutan,
Banyak pengunjung berdatangan
Dengan perkakas-perkakas, gilas
Habis sudah segala harapan

Tubuhnya bongkar pasang,
Terpajang pada etalase
Toko mainan, rapi dan indah
Sebelum dihancurkan sifat kekanakan

Bermacam tubuh telah dibahas
Muncul tubuh-tubuh lainnya
Mencegah bercerita dengan tuntas

MH - 03/22/'16

March 20, 2016

Belajar membaca

Engkau tegak berdiri di depanku
Menjaga perpustakaan di dalam mata
Rak dan buku tersusun rapi, hening
Tiada pengunjung di hari sibuk ini

Mengajakku hanyut, menghadiri
Sepimu hingga suatu pagi

Ku mulai menyeru satu per satu
Eja namamu elok berderu
Menyapu bersih ruang berdebu
Tak layak huni bagai hatimu

Sungguh, kita tak mungkin setia
Kepada rindu bila telah mengenal temu

MH - 03/20/'16

March 19, 2016

Buah bibir yang jatuh dari penglihatan

Semakin hari, semakin jadi cobaan
Engkau semakin cantik dan baik
Manis buah bibirmu, bisa kuhirup
Aroma matang menantang dari elok tubuh

Sedangkan aku tak punya gigi
Telah kugadai, karena kepalsuannya
Tercipta dari emas, entah bagaimana menebus
Benda semahal itu, mungkin bertahun-tahun

Aku tak pandai matematika
Atau perhitungan lainnya
Tidak diajarkan oleh Tuhan
Kecuali kesabaran

MH - 03/19/'16

Manusia unta

Panas hari adalah cerita
Amat basi, hampir setiap hari
Kami menikmati dengan menahan mati
Dari rasa haus yang kian menjadi

Lain dari mereka, terlahir berbeda
Dengan punuknya mereka bertahan
Dahaga mereda dengan sendirinya
Terik matahari tiada harganya

Aku ditugaskan menyampaikan
Terbentang luas laut cerita
Yang tak pernah kau bertanya
Tentang punuk-punuk di punggung mereka

MH - 03/19/'16

Aktor

Punggungnya menjelma panggung
Megah dan mewah kian didirikan
Berhias cahaya dan percaya
Akan turun di muka bumi, seorang juru selamat

Bercerita dirinya:
Dunia kan membaik, ucapnya
Dunia kan terbalik, timpanya

MH - 03/19/'16

March 15, 2016

Tentang hamba

Bertepuk sebelah tangan
Kepada kita, tulus cinta-Nya

MH - 03/15/'16

March 11, 2016

Komposisi

Perlukah menyalakan api
Agar toko buku lebih ramai
Dibanding kedai kopi?

Perlukah menyalahkan diri,
Menjatuhi hukuman hingga kebiri?

Tentang perilaku sehat
Segala yang memikat,
Haruslah saling terikat

MH - 03/11/'16

Kampung halaman

Ada kepuasan dalam kepala
Yang telah dijawab pertanyaannya
Dari pernyataan dan pengalaman
Berlalu-lalang, menuju kampung halaman

Langit luas, sesuai takarnya
Bumi pun bebas, sesuai sangkanya

Pandirnya semakin terasa
Dihiraukannya, hingga riwayat

Jangan sungkan mata terpejam
Demi merasakan angan temaram

MH - 03/11/'16

Posisi

Semacam tabah, kutunggu hadirnya
Dirimu yang indah di alam mata
Berdiri di sana, asa kau genggam
Berjuta-juta resah sekejap musnah

Aku tak masalah, kau tak berubah
Kecuali sebab merinduku karena Dia

MH - 03/11/'16

March 06, 2016

Cappucino

Pahit, kau perlu bicara
Tentang segala rasa
Terkulai, nyata

MH - 03/06/'16

March 05, 2016

Tak mengapa

Kau miliki rintih yang ada,
Membangun runtuh di dada

Cukup bersimpuh saja,
Aku bersumpah
Tiada salah

MH - 03/05/'16

© Aksara Angkasa 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis