Yang melintas di mata bukanlah cinta,
Melainkan gugur daun yang bercerita
Tentang perih setia di suatu tempat
Yang bahkan saat tak lagi berada di sana
Yang melintas di telinga bukanlah nama,
Melainkan deru mesin yang keras
Meredam sunyi yang telah kubuat
Dengan susah payah, menjaga rahasia
Yang melintas di mulut bukanlah bibir,
Melainkan sebuah surat yang kukecup
Sedalam-dalamnya, membayangkan senja
Terlarut, dalam ciuman selamat tinggal
Yang ku tahu, rindu ciptakan siasat
Agar kau kembali, tanpa akal sehat
MH - 01/05/'15
0 comments:
Post a Comment