Bergema, telusur sepi
Tak juga reda
Layaknya hujan, membasahi segalanya
Setiap hari-harinya
Menjerit, menatap takut
Yang berturut-turut
Silahkan mengenal maut
Dari kekecewaan yang menuntut
Berkunjung selalu
Ke rumahnya, masa lalu
Dinamakan apakah
Musafir yang berkelana
Menuju hati yang mati?
MH - 10/22/'14
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment