Runduk, gugur, jatuh
Satu per satu kembali utuh
Rindu pun perlahan patuh
Aku tak ingin kembali batu
MH - 05/28/'16
Siapa majikanmu?
Runduk, gugur, jatuh
Satu per satu kembali utuh
Rindu pun perlahan patuh
Aku tak ingin kembali batu
MH - 05/28/'16
Berhati-hatilah terhadap wanita
Yang lihai mengumpatkan senyum
Senyumnya semacam benda kaca
Terletak di setiap pertokoan
Mungkin ketika kau pecahkan,
Kau harus membelinya segera
MH - 05/27/'16
Kuhadapi letih dengan rintih
Rintik-rintik yang semakin cantik
Pada sepasang mata permata
Berwarna-warni,
Satu per satu membuka diri
Memintaku bersaksi
Aku menyebutnya
Penyakit yang tak perlu disembuhkan,
Namun tiada ingin dikambuhkan
MH - 05/08/'16
Ingin sekali
Ku bekerja sebagai kurir,
Saban hari, berkeliling, mencari senyum
Yang ditunggu, dirimu
MH - 05/06/'16
Telah kupenuhi akuarium
Dengan ikan-ikan, pukau terlihat
Dibanding jendela rumah yang telah lama
Memudar pandangnya kepada cuaca
Aku ingin menangisi diriku, sepuasnya
MH - 05/06/'16
Sebentar lagi aku akan kehilangan
Mata, kaki, telinga
Tangan, kaki, kepala
Jantung dan hati
Segera kau menyebut namaku,
Apakah selamat?
MH - 05/06/'16
Kaki-kaki langit mulai bocor
Dan aku perlu sesuatu untuk menambalnya
Namun, ku hanya bisa menjahit
Kupelajari tuk mengurangi lubang di hati, bukan di langit
Sementara langit terus menjerit
Semalam suntuk, ku temani hingga mata tertutup
Dan mimpi terbuka, tiada diriku di sana
Melainkan ia semakin merana
Bahagia bukan milik manusia saja
Ucap sebagian nestapa
MH - 05/04/'16