September 27, 2015

Menepati janji

Tak berkedip, mata ini dipenuhi
Kelap-kelip, dirimu, kunang-kunang
Pelangi, malam hari, tak mungkin
Bercampur hingga musnah keinginan

Aku masih di sini, menggali
Mencari, menari, membabi
Memanggilmu yang semakin hari
Mengantar hingga lenyap akalku

Setelah semuanya kembali
Aku dengan iri, kau dengan api
Tuhan dengan janji, semua bersaksi
Kita kan kembali menjadi teka-teki

MH - 09/27/'15


September 26, 2015

Pilihanmu

Tentang cara Tuhan menanam jodoh
Jatuh cinta bukan hal yang bodoh
Sekalipun dilukai satu-dua kali
Beberapa kali, tak terhitung lagi (kebodohannya)

MH - 09/26/'15

September 23, 2015

Tetaplah!

Engkau matahari:
Dahulu, kau seterang sinarnya
Hingga hilang sejauh dirinya
Walau tetap menghangatkan

MH - 09/23/'15

September 09, 2015

Kepada kekosongan

Dengan rela kugadai kepalaku
Bersama kebimbangan di dalamnya
Tak apa, ketika ku telah melunasi kepalaku
Dengan puisi, mampukah kau bersamaku?

Menjadi mekar bunga peredam murka
Entahlah, terlalu sulit untuk diterka

MH - 09/09/'15

Kepada pertikaian

Sebab aku ingin buta
Agar aku tak mengenalmu
Baik atau buruk, malaikat akhirat
Yang rela menghampiri untuk kiamat

Setiap hari telah dipenuhi keramaian
Aku diserang perasaan tak beralasan
Mengapa mengingatmu ialah perkara
Mengajakku gembira, kemudian murka

Suatu saat nanti, di kedai kopi
Ku kan berbincang pada kejujuran
Semakin lama kian hilang hadirnya
Karena sibuk mencarimu, kepastian

MH - 09/09/'15

© Aksara Angkasa 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis