Pesona cahaya cantikmu
Akan kekal di pikiranku
Takkan terbantahkan
Terbalut warna yang cerah
Paras senyum di wajahmu
Menghangatkan dalam beku
Aku tak bisa menentukan harga tersebut
Karena takkan pernah ada hal yang sepadan untuk membayarnya
MH - 12/12/'12
December 12, 2012
December 08, 2012
Hidangan
Aku yang membiarkan dia mematahkan leher ini
Hingga terkulai di tanah para pembangkang
Enyahlah rasa lapar ini
Biarkan aku mengunyah kesadaranku
Musnahlah rasa haus ini
Biarlah aku meneguk lelah masa laluku
Berjalan memakai alas kaki berduri
Biarkan darah-darah kotor ini mengalir
Hingga mata ini tak bisa melihatmu
MH - 12-08-'12
Hingga terkulai di tanah para pembangkang
Enyahlah rasa lapar ini
Biarkan aku mengunyah kesadaranku
Musnahlah rasa haus ini
Biarlah aku meneguk lelah masa laluku
Berjalan memakai alas kaki berduri
Biarkan darah-darah kotor ini mengalir
Hingga mata ini tak bisa melihatmu
MH - 12-08-'12
December 06, 2012
Tears
Tetes air mata
Melahirkan luka
Memanggil dendam
Membentuk amarah
Menutup maaf
Lelah, hapuslah air mata
Jika bukan karena Dia
MH - 12/06/'12
December 05, 2012
Dandelion
Kau tetap berdiri disana
Walau tahu angin takkan bersahabat
Memaksamu pudar
Oh, Dandelion.....
Kau tak pernah membenci angin
Karena kau tahu, indahmu terpancar karenanya
MH - 12/05/'12
November 30, 2012
November Akhir
Daun itu berjatuhan, berbeda denganku
Di perbatasan, aku berbisik kepada angin
Berharap pesan bisu ini tersampaikan kepadamu.....
Diam, tak bergerak dalam gelap
Setelah cahaya redup itu dimiliki bulan,
Oksigen manusia dibatasi,
Bising suara menghilang,
Mata, otak, dan tubuh menagih hak-hak mereka
Berharap pesan bisu ini tersampaikan kepadamu.....
MH - 11/30/'12
November 26, 2012
Aku tak dapat menemukan judulnya
Karat di otak sudah membengkak
Di waktu senggang, mereka berkembang
Jangan buta
Izinkan aku melihat alam
Melahirkan asa
Pada akhirnya, aku tak dapat menemukan judulnya
MH - 11/26/'12
November 21, 2012
Gaza

Batu membungkam peluru
Aku percaya itu
Tiga ratus mengalahkan seribu
Sepuluh dikalahkan satu
Aku percaya itu
Menunggu kemenangan dan kematian dengan senyuman
Pada akhirnya, aku tidak dapat mengalahkan satupun
Janganlah sepertiku, berjuanglah saudaraku
MH - 11/21/'12
November 02, 2012
Kosong
Kata-kata itu hanya bertumpuk di kepala
Kertas-kertas itu bertebaran di ruangan
Salinan sejarah perjalanan kau biarkan hilang
MH - 11/01/'12
MH - 11/01/'12
October 17, 2012
Kisah Langit Senja
Kisah matahari si pencemburu
Kepada bulan yang lewati malam bersama bintang
Berdampingan, walau hanya di malam-malam tertentu
Tak kuasa matahari takhluk dalam perasaannya
"Apa yang dapat kuberikan?"
"Hanya cahaya redup, mewakili perasaanku"
"Pilu.....semoga kau mengerti arti cahaya yang kuberikan itu!"
Lalu tenggelam di perbatasan, memulai malam.....
MH - 10/17/'12
Kepada bulan yang lewati malam bersama bintang
Berdampingan, walau hanya di malam-malam tertentu
Tak kuasa matahari takhluk dalam perasaannya
"Apa yang dapat kuberikan?"
"Hanya cahaya redup, mewakili perasaanku"
"Pilu.....semoga kau mengerti arti cahaya yang kuberikan itu!"
Lalu tenggelam di perbatasan, memulai malam.....
MH - 10/17/'12
October 13, 2012
Titipan
Aku dititipkan beberapa hal:
Api, tak mampu memegangnya. Terlalu panas
Air, mustahil membendungnya dengan tangan yang penuh celah
Angin, hanya bisa merasakan tanpa melihat wujudnya
Bunga, jika telah layu aku pasti membuangnya
Aku sadar, kuhitung nilai keikhlasanku
Takkan cukup, kukembalikan semua kepada-Mu
MH - 10/13/'12
Api, tak mampu memegangnya. Terlalu panas
Air, mustahil membendungnya dengan tangan yang penuh celah
Angin, hanya bisa merasakan tanpa melihat wujudnya
Bunga, jika telah layu aku pasti membuangnya
Aku sadar, kuhitung nilai keikhlasanku
Takkan cukup, kukembalikan semua kepada-Mu
MH - 10/13/'12
Labels:
pengingat
Sebelum Fajar Terbit
Malam menyuruhmu pulang
Siapkan mantelmu, kita akan pergi
Perjalanan sangatlah panjang
Kamu, aku, dan lentera, kehabisan tenaga
Di mana sisa-sisa roti yang kita simpan?
Perjalanan masih panjang
Fajar mengintip di tengah keresahan
Tujuan di depan mata, segera percepat langkah
Tahanlah sebentar, kami tak ingin terbakar panasmu
MH - 10/13/'12
MH - 10/13/'12
October 10, 2012
Mimpi Buruk Sang Pemimpi
Mencoba berdiri di masa depan
Tak berdaya, angin masa lampau memaksamu mundur
Mendesir, menyindir, berbisik di telingamu
Tertunduk, lemah, tak punya muka
Kesombongan melewati waktu, menyuruhmu kembali
Silahkan berdiri di sini, di masa ini
Lewati duri, jurang, binatang liar itu,
Rasa sakit nanah yang terlahir di masa itu
Layakkah kau diberi masa depan?
Kau punya tenaga khan? Kau punya akal khan? Kau punya Tuhan khan?
Kau punya tenaga khan? Kau punya akal khan? Kau punya Tuhan khan?
MH - 10/10/'12
October 09, 2012
Oksigen
Aku sesak, karena malam ini terlalu panjang
Oksigen direnggut oleh pepohonan, dan hanya dapat menghirup ampas
Pagi, kapan kau kembali? Di sini sangatlah panas
Kondisi ini membuat lemah, pasrah
Di sini tak ada cahaya, hanya menatap hitam
Bulan dan bintang pun egois menerangi diri sendiri
Aku tak mau mati di sini, bertelanjang kaki menginjak bumi
Penuh keringat dan bau hati yang membusuk karena tumpukan dosa
MH - 10/09/'12
Oksigen direnggut oleh pepohonan, dan hanya dapat menghirup ampas
Pagi, kapan kau kembali? Di sini sangatlah panas
Kondisi ini membuat lemah, pasrah
Di sini tak ada cahaya, hanya menatap hitam
Bulan dan bintang pun egois menerangi diri sendiri
Aku tak mau mati di sini, bertelanjang kaki menginjak bumi
Penuh keringat dan bau hati yang membusuk karena tumpukan dosa
MH - 10/09/'12
October 07, 2012
Matahari
Oh, matahari izinkan ku menyentuhmu
Tapi janganlah kau membakarku saat ini
Bolehkah aku melihatmu tanpa cahaya?
Agar aku terjaga dari kondisi buta
Aku hangat, karena kau menghangatkan
Oh, matahari izinkan ku menyentuhmu nanti
MH - 10/07/'12
Tapi janganlah kau membakarku saat ini
Bolehkah aku melihatmu tanpa cahaya?
Agar aku terjaga dari kondisi buta
Aku hangat, karena kau menghangatkan
Oh, matahari izinkan ku menyentuhmu nanti
MH - 10/07/'12
Segelas Air
Aku tak punya apa-apa,
cukup segelas air yang kusuguhkan kepadamu
Mungkin itu lebih berharga dari emas
Tak perlu resah, itu usaha terbaikku saat ini
MH - 10/07/'12
cukup segelas air yang kusuguhkan kepadamu
Mungkin itu lebih berharga dari emas
Tak perlu resah, itu usaha terbaikku saat ini
MH - 10/07/'12
October 06, 2012
Harap
Aku berharap hujan membersihkan segalanya
Otak, hati, darah, jiwa, raga
Api, tolonglah, didihkan mereka
Hingga sisi gelap mereka terkuak di mata
Titik-titik berdampingan, mengelilingi kesadaran
Aku harap aku menuju batas
MH - 10/06/'12
Otak, hati, darah, jiwa, raga
Api, tolonglah, didihkan mereka
Hingga sisi gelap mereka terkuak di mata
Titik-titik berdampingan, mengelilingi kesadaran
Aku harap aku menuju batas
MH - 10/06/'12
September 27, 2012
Binatang Liar
Mana taringmu, kawan?
Siapkan cakarmu!
Tunjukkan kepada kumpulan itu
Jangan sisakan debu dan tulangnya
Membabi buta, para binatang liar itu lelah dikekang
Berekspresi di alam bebas, dengan darah dan nyawa yang murah
MH - 9/27/'12
September 26, 2012
Di Dalam
Hai lelah,
Hai gundah,
Aku lapar, biarkan ku mengunyah kalian
Hai masa lalu,
Hai paranoia,
Cinta bersamaku, enyahlah kalian
Aku pun belum bisa mempercayaimu, cermin berdebu
MH - 9/26/'12
MH - 9/26/'12
September 19, 2012
Di Suatu Tempat yang Membunuhku dan Menenangkanku
Aku tak punya alasan untuk melarangmu:
Berisik, memberontak, menikam,
membakar, membasahi, membekukan,
menghancurkan, lalu meleburkan
Apapun itu, di suatu tempat yang membunuhku dan menenangkanku
MH - 9/20/'12
September 13, 2012
Tarian Hujan
Gemuruh petir tak terbendung
Hujan pun deras menikam
Tak pernah memikirkan pelangi
Sedangkan ia bernyanyi
Tersamar oleh titik-titik air yang berisik
Payung yang digenggamnya, ia menari dibawahnya......
MH - 9/13/'12
Hujan pun deras menikam
Tak pernah memikirkan pelangi
Sedangkan ia bernyanyi
Tersamar oleh titik-titik air yang berisik
Payung yang digenggamnya, ia menari dibawahnya......
MH - 9/13/'12
Tali dan Akar
Mereka berperan menjadi apa?
Aku tak tahu, aku hanya pelaku ketiga
Mereka sebut itu tali, bukan
Aku sebut itu akar, benarkah?
MH - 9/13/'12
September 11, 2012
Cerita Angkasa
Bumi, mengapa kau menjadi penghalang Venus dan Mars?
Merkurius, mengapa kau berani berada di samping Matahari?
Pluto, mengapa kau terasing hingga kau membuang gelarmu?
Jupiter, mengapa kau terlihat arogan bersama tubuh dan cincinmu?
Saturnus, mengapa kau tidak iri ketika hanya bisa menang di posisi kedua?
Uranus, Neptunus, apa kalian bangga atas namamu yang berasal dari nama dewa?
Bimasakti, mengapa kau memelihara anjing bernama Black Hole?
Dan, mengapa aku berdiri di Bumi?
MH - 9/11/'12
MH - 9/11/'12
September 08, 2012
Aksara, Semesta
Seorang pemuda yang pincang berbahasa
Tidak anggun, tidak elok
Pensil di tangan kirinya
Tidak menjanjikan tulisannya
Andai memiliki uang, akan dibelinya waktu
Receh pun tak ada, mengemis di perbatasan ilmu
Aksara, semesta
MH - 9/8/'12
Tidak anggun, tidak elok
Pensil di tangan kirinya
Tidak menjanjikan tulisannya
Andai memiliki uang, akan dibelinya waktu
Receh pun tak ada, mengemis di perbatasan ilmu
Aksara, semesta
MH - 9/8/'12
September 07, 2012
Tak Punya Telinga
Berbicara tentang senjata
Dragunov, AK-47, apapun
Mereka membuat tubuh histeris, air mata kering habis
Sepetak-dua petak kau renggut
Dari akar rumput yang melemah akibat air mata membasahi tanah
Mengemis tanah dengan senjata, miskinkah dirimu?
Berharap hujan membasahi kobaran api
Bukan hujan peluru yang menghasilkan darah
Bukan pula kobaran api pejuang agama dan negeri
Israel, Amerika beserta rekannya yang hanya menumpang nama di tanah Palestina
Pada akhirnya harus menderita, terbakar bersama tanah timur yang panas
MH - 9/7/'12
Dragunov, AK-47, apapun
Mereka membuat tubuh histeris, air mata kering habis
Sepetak-dua petak kau renggut
Dari akar rumput yang melemah akibat air mata membasahi tanah
Mengemis tanah dengan senjata, miskinkah dirimu?
Berharap hujan membasahi kobaran api
Bukan hujan peluru yang menghasilkan darah
Bukan pula kobaran api pejuang agama dan negeri
Israel, Amerika beserta rekannya yang hanya menumpang nama di tanah Palestina
Pada akhirnya harus menderita, terbakar bersama tanah timur yang panas
MH - 9/7/'12
Jabat Tangan
Kau memberikan tanganmu secara percuma
Apa yang kau pikirkan?
Apakah bunyi gemuruh petir itu merusak otakmu?
Apakah tanganmu memiliki pisau,
yang seketika dapat merobek tubuhku?
Perlahan.....dan tenang.....
Di ujung tebing yang suram, kita berdiri
Diterpa hujan dan angin yang tak bersahabat dengan fisik
"Apa susahnya berjabat tangan?" tanya diri kepada hati
Kuraih tangan itu, seketika lahirkan pelangi
Bianglala hati.....
Selamat datang dan salam!
MH - 9/7/'12
Apa yang kau pikirkan?
Apakah bunyi gemuruh petir itu merusak otakmu?
Apakah tanganmu memiliki pisau,
yang seketika dapat merobek tubuhku?
Perlahan.....dan tenang.....
Di ujung tebing yang suram, kita berdiri
Diterpa hujan dan angin yang tak bersahabat dengan fisik
"Apa susahnya berjabat tangan?" tanya diri kepada hati
Kuraih tangan itu, seketika lahirkan pelangi
Bianglala hati.....
Selamat datang dan salam!
MH - 9/7/'12
Labels:
pembukaan
Subscribe to:
Posts (Atom)